Jakarta, FORTUNE - PT Petrosea Tbk (PTRO) membukukan laba US$163.000 hingga akhir kuartal pertama 2024, anjlok 94,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$2,95 juta.
Laporan keuangan perusahaan tersebut (unaudited) menunjukkan penurunan laba PTRO disebabkan peningkatan beban usaha langsung sebesar 26,44 persen dari US$111,48 juta pada kuartal pertama 2023 menjadi US$140,96 juta pada periode sama tahun ini.
Sayangnya, peningkatan beban tersebut tidak seimbang dengan peningkatan pendapatan yang hanya sebesar 21,88 persen dari US$128,20 juta menjadi US$156,25 juta. Dus, laba kotor perseroan juga turun dari US$16,71 juta menjadi US$15,28 juta
Kemudian, meski beban penjualan dan administrasi turun menjadi US$10,75 juta dari sebelumnya US$10,87 juta, beban bunga dan keuangan melonjak dari US$2,47 juta menjadi US$5,86 juta.
Selanjutnya, penghasilan bunga hanya naik tipis dari US$201.000 menjadi US$221.000, sedangkan beban pajak final melonjak dari US$401.000 menjadi US$1,26 juta.
Namun, keuntungan lain-lain melonjak dari sebelumnya hanya US$199.000 menjadi US$3,246 juta sehingga perseroan masih bisa mencatat laba sebelum pajak US$870.000—kendati turun drastis dari sebelumnya yang sebesar US$3,37 juta.
Laba bersih periode berjalan—setelah dikurangi beban pajak penghasilan (neto) sebesar US$584.000—mencapai sebesar US$286.000 atau anjlok dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$3,01 juta.
Pendapatan
Dalam keterangan resminya, manajemen PTRO menyampaikan pendapatan sebesar US$156 juta per 31 Maret 2024, disumbang oleh peningkatan total pendapatan dari lini bisnis Engineering, Procurement & Construction (EPC) yang naik secara signifikan sebesar 134,32 persen dari US$31,53 juta menjadi US$73,88 juta.
Sejak 1972, Petrosea telah memberikan layanan EPC melalui berbagai kapabilitas terintegrasi seperti engineering, procurement, construction dan operations services, termasuk aktivitas technical due diligence, conceptual to full bankable feasibility studies, front end engineering design, detail engineering design, project management, plant & equipment hire, procurement & logistics operations, serta maintenance services dan construction commissioning.
"Seluruh kapabilitas tersebut didukung oleh pemanfaatan teknologi digital terkini dan kemampuan sumber daya manusia dalam menerapkan proses dan prosedur sesuai standar yang memungkinkan Perusahaan secara konsisten menyediakan solusi EPC inovatif, tepat waktu serta cost effective kepada seluruh klien," demikian keterangan manajemen Petrosea.
Pendapatan penambangannya turun 22,49 persen dari US$84,34 juta menjadi US$65,37 juta, dan pendapatan jasa susut 9,89 persen dari US$11,73 juta menjadi US$10,57 juta.
Sedangkan pendapatan lain-lain naik 13,32 persen dari US$593.000 ke US$672.000. PTRO juga mengantongi pendapatan waktu tertentu berupa penjualan batu bara sebesar US$5,7 juta dari nol pada periode kuartal pertama 2023.