Jakarta, FORTUNE - Perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla Inc, membukukan laba per saham sebesar US$3,12 juta pada 2023, turun 23 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$4,07 juta.
Ini merupakan penurunan laba tahunan pertama perusahaan otomotif besutan Elon Musk tersebut sejak 2020.
Sementara itu, EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi turun 13,32 persen dari US$19,18 miliar pada 2022 menjadi $16,63 miliar tahun lalu, dengan margin yang juga terpangkas dari 23,6 persen menjadi 17,2 persen.
Meski laba bersih menunjukkan penurunan, pendapatan Tesla naik 18,80 persen dari U$81,46 miliar menjadi US$96,77 miliar. Angka tersebut juga menjadi rekor pendapatan tahunan perseroan, setidaknya dalam lima tahun terakhir.
Dalam keterangan resminya, Tesla juga mengumumkan produksi sekitar 1,84 juta kendaraan serta pengiriman 1,80 juta kendaraan sepanjang tahun lalu. Baik produksi maupun pengiriman kendaraan mencatatkan pertumbuhan masing-masing 35 persen dan 38 persen dibandingkan dengan 2022
"Terima kasih kepada semua pelanggan, karyawan, pemasok, pemegang saham, dan pendukung kami yang membantu kami meraih pencapaian luar biasa pada 2023," demikian pernyataan Tesla, dikutip Kamis (25/1).
Tesla juga menyampaikan bahwa perusahaan kini berfokus untuk mendorong model generasi selanjutnya ke pasar, dengan rencana untuk memulai produksi di Gigafactory Texas yang disebut-sebut akan merevolusi cara kendaraan diproduksi.
"Kami sudah sangat jauh dengan kendaraan murah generasi berikutnya; kami sangat bersemangat tentang ini. Ini adalah sistem manufaktur revolusioner, jauh lebih canggih dari yang lain di dunia," kata Elon sembari menjelaskan bahwa generasi baru tersebut diperkirakan akan mulai diproduksi pada paruh kedua 2025.
Kuartal IV-2023
Sementara itu, untuk kuartal keempat, Tesla melaporkan penjualan U$25,2 miliar dan laba per saham US$0,71 juta. Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, keuntungan Tesla turun 40 persen, sementara pendapatannya tumbuh sekitar 3 persen.
Tesla juga mencatatkan rekor pengiriman sebanyak 484.507 unit pada kuartal keempat tahun lalu. Ini setara dengan pertumbuhan pengiriman tahunan sebesar 127 persen yang dicatat perusahaan tersebut selama lima tahun terakhir.
Meski demikian, EBITDA margin perusahaan tersebut juga mengalami penurunan menjadi 15,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 22,2 persen.