Jakarta, FORTUNE - PT RMK Energy Tbk (RMKE) akan mengAkuisisi tiga Tambang Batu Bara yang dimiliki PT Artha Nusantara Mining (ANM) dan PT Artha Nusantara Resources (ANR).
Aksi korporasi tersebut akan dilakukan melalui entitas usaha PT Nusantara Bara Tambang (NBT), dan telah dimulai pada Selasa (16/7) melalui penandatanganan perjanjian jual beli (PJB) saham di antara para pihak.
NBT adalah entitas terafiliasi perseroan yang 55 persen sahamnya dimiliki PT Royaltama Mulia Tambang (RMT) dan 45 persen saham lainnya dimiliki oleh PT Rantai Mulia Kencana (RMK).
Adapun 99,99 persen saham RMT dimiliki oleh RMKE.
Berdasarkan perjanjian tersebut, jumlah mahar yang harus dikeluarkan RMK untuk mengakuisisi tiga tambang milik ANM dan ANR mencapai US$80 juta atau sekitar Rp1,31 triliun (dengan asumsi rata-rata kurs transaksi BI pada 25 Juni 2024).
Cakupannya adalah biaya komitmen US$500.000 yang telah dilakukan pada 8 Mei 2024, deposit penandatanganan US$1 juta pada saat penandatanganan PJB, harga pembelian awal US$28,5 juta yang akan dilakukan pada tanggal penyelesaian, dan harga pembelian yang ditangguhkan US$50 juta yang akan diangsur hingga 30 September 2031.
"Kewajiban ini akan diberikan jaminan perusahaan oleh perseroan," demikian keterangan manajemen RMKE dalam keterbukaan informasi bursa, dikutip Jumat (19/7).
Rencana akuisisi ANM dan ANR, menurut manajemen RMKE, bertujuan untuk meningkatkan basis sumber daya perseroan dan memastikan keberlanjutan produksi batu bara dalam jangka panjang.
Ketiga tambang yang dimiliki dua perusahaan tersebut memiliki sumber daya 500 juta ton dan cadangan terbukti 180 juta ton.
"Akuisisi ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap keseluruhan output perusahaan dan meningkatkan posisi kompetitifnya di pasar," demikian manajemen.
ANM dan ANR juga telah membebaskan sebagian besar lahan yang dibutuhkan untuk membangun pelabuhan dan jalan khusus pengangkutan batu bara sepanjang 110 km, sehingga pembangunan infrastrukturnya dapat cepat terlaksana.
"Hal ini sangat penting untuk efisiensi dan keberlanjutan transportasi batu bara dari tambang ke pelabuhan," demikian RMKE.
Sumber dana NBT untuk akuisisi tersebut akan diperoleh melalui setoran modal dan pinjaman, dengan perincian sebagai berikut:
- US$836.833 (atau setara Rp13,75 miliar) dari penyetoran modal oleh RMT.
- US$684.681 (atau setara Rp11,25 miliar) dari penyetoran modal oleh RMK.
- US$15.663.167 (atau setara Rp257.361.500.000) akan disalurkan oleh RMT kepada NBT dalam bentuk pinjaman.
- US$12.815.319 (atau setara Rp210.568.500.000) akan disalurkan oleh RMK kepada NBT dalam bentuk pinjaman