Rupiah Anjlok ke Rp16.240 per US$ di Awal Pekan

Inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi, rupiah tertekan.

Rupiah Anjlok ke Rp16.240 per US$ di Awal Pekan
Sejumlah warga mengantre untuk menukarkan uang di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (17/4). NTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah melemah 30 poin atau 0,19 persen ke Rp16.240 per US$, dipengaruhi oleh data indikator inflasi AS yang dirilis bulan Maret.
  • Mayoritas mata uang kawasan Asia juga melemah, seperti Yen Jepang, Dolar Hongkong, dan Won Korea.
  • Mata uang di negara maju bergerak variatif, dengan Euro dan Poundsterling melemah serta Dolar Kanada dan Franc Swiss menguat.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Senin (28/4) pagi. Mata Uang Garuda mengalami penurunan 30 poin atau 0,19 persen ke Rp16.240 per US$.

Sebelumnya, pada Jumat (26/3) sore, rupiah ditutup di level Rp16.210 per dolas AS, turun 22,50 poin atau 0,14 persen.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih berpotensi melemah terhadap dollar AS hari ini. Pasalnya, data indikator inflasi AS, Core PCE Price Index bulan Maret, yang dirilis Jumat malam pekan lalu menunjukkan kenaikan 2,8 persen.

Angka itu lebih tinggi dari ekspektasi ekonom yang sebesar 2,7 persen. "Ini menandakan bahwa inflasi di AS masih sulit turun dan menaikan ekspektasi penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini sehingga dollar AS berpeluang menguat," jelasnya.

Selain itu, situasi konflik di Timur Tengah yang masih hangat juga menjaga dollar AS tetap di level penguatan. "Potensi pelemahan rupiah hari ini ke kisaran Rp16.250-16.280 per US$ dengan potensi suport di kisaran Rp16 180 per US$," tuturnya 

Senada dengan pergerakan rupiah, mayoritas mata uang kawasan Asia juga melemah pada perdagangan pagi ini. Yen Jepang terpantau melemah 0,50 persen, Dolar Hongkong melemah 0,01 persen, Dolar Taiwan turun 0,14 persen, Won Korea melemah 0,46 persen..

Kemudian Peso Filipina melemah 0,05 persen, Rupe India melemah 0,03 persen, Ringgit Malaysia turun 0,18 peresn, dan Bath Thailand turun 0,08 persen. Adapun penguatan terlihat pada Dolar Singapura yang naik 0,04 persen dan Yuan China tercatat naik 0,01 persen 

Sementara itu mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif. Euro begerak melemah 0,19 persen dan Poundsterling turun 0,23 persen. Sedangkan Dolar Kanada naik 0,25 persen dan Franc Swiss naik 0,15 persen.

Related Topics

Nilai Tukar Rupiah

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya