Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka menguat pada perdagangan Jumat (31/5) pagi dengan kenaikan 11,50 poin atau 0,07 persen menjadi Rp16.253 per US$.
Pada Kamis (30/5) sore, rupiah ditutup pada Rp16.265 per US$ atau merosot 105 poin (0,65 persen).
Analis pasar uang, Lukman Leong, memperkirakan rupiah akan menguat terhadap dolar AS hari ini menyusul terkoreksinya indeks dolar dan imbal hasil obligasi AS setelah data ekonomi PDB AS terbukti lebih lemah dari perkiraan.
"Penguatan mungkin tidak akan signifikan mengingat investor masih wait and see mengantisipasi data penting inflasi PCE AS malam ini. Rupiah bisa bergerak di kisaran Rp16.150 per US$ sampai Rp16.300 per US$," ujarnya.
Adapun pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan selain data PDB Q1-2024 dan komponennya, klaim tunjangan pengangguran, penjualan rumah tertunda juga dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar.
Pelemahan data-data ini memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan AS dan membuat penguatan dolar AS sebelumnya tertahan dan mengalami koreksi.
Pagi ini indeks dolar bergerak ke sekitar 104,70-an, sementara pagi sebelumnya di atas 105.
Namun, di sisi lain, pelaku pasar menurutnya masih memperhatikan data inflasi terbaru AS dari Core PCE Price Index April yang akan dirilis malam ini. Dengan begitu, pelemahan dolar AS mungkin tidak terlalu dalam.
"Konflik di Timur Tengah yang memanas belakangan ini juga turut menjaga kekuatan nilai dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Rupiah masih berpeluang berkonsolidasi hari ini di kisaran Rp16.200–16.280 terhadap dolar AS," katanya.
Pergerakan mata uang kawasan Asia masih terpantau bervariasi pada perdagangan pagi hari ini.
Yen Jepang naik 0,04 persen, dolar Hong Kong menguat 0,03 persen, peso Filipina naik 0,25 persen, rupe India menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia naik 0,04 persen, dan baht Thailand naik 0,03 persen.
Sebaliknya, dolar Singapura turun 0,03 persen, dolar Taiwan turun 0,05 persen, won Korea melemah 0,16 persen, dan yuan Cina turun 0,06 persen.
Mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif, dengan euro menguat 0,09 persen dan poundsterling naik 0,05 persen, sementara dolar Kanada turun 0,01 persen dan franc Swiss turun 0,03 persen.