Rupiah Hari Ini Dibuka Bertenaga ke Rp16.193 per US$

Indeks dolar tertekanan usai perilisan PMI Manufaktur AS.

Rupiah Hari Ini Dibuka Bertenaga ke Rp16.193 per US$
ilustrasi uang (unsplash.com/ Mufid Majnun)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah menguat 37 poin atau 23 persen pada perdagangan Selasa pagi menjadi Rp16.193 per US$.
  • Pengamat pasar uang memperkirakan rupiah berpotensi mengalami penguatan ke arah Rp16.180 per US$ menyusul indeks dolar AS yang tertekan.
  • Data PMI manufaktur AS bulan Mei menunjukkan penurunan, menambah ekspektasi pasar soal pemangkasan suku bunga acuan AS.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka menguat 37 poin atau 23 persen pada perdagangan Selasa (4/6) pagi menjadi Rp16.193 per US$.

Pada Senin (3/6) sore, rupiah juga ditutup bertenaga dengan penguatan 22,50 poin atau 0,14 persen ke level Rp16.230 per US$.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah berpotensi mengalami penguatan ke arah Rp16.180 per US$ dengan potensi resisten pada Rp16.250 per US$ hari ini menyusul indeks dolar AS yang telah tertekan pagi ini pada level 104,05.

"Padahal pagi kemarin masih di kisaran 104,50. Tekanan turun terhadap dolar ini mungkin imbas dari data indikator inflasi AS, Core PCE Price Index, yang dirilis Jumat malam menunjukkan penurunan sehingga memberikan asa pemangkasan suku bunga acuan AS lagi ke pelaku pasar," ujarnya.

Pada Selasa dini hari tadi, data PMI manufaktur AS bulan Mei juga menunjukkan penurunan. Hal ini dapat menambah ekspektasi pasar soal pemangkasan suku bunga acuan AS.

Sementara dari dalam negeri, data inflasi Mei menunjukkan penurunan dibandingkan sebelumnya, juga memberikan sentimen positif ke rupiah.

Namun, di sisi lain, menurut Ariston, proyeksi pemangkasan suku bunga AS ini masih rentan berubah. Sebab, masih terdapat data penting AS yang ditunggu pelaku pasar global, yaitu data tenaga kerja AS pada pekan ini. 

"Data ini akan memberikan ekspektasi baru bagi pelaku pasar soal peluang pemangkasan. Kalau data menunjukkan angka yang membaik, ekspektasi akan berbalik, dollar bisa menguat lagi. Jadi, pelaku pasar masih akan berhati-hati menyikapi pelemahan dolar saat ini," ujarnya.

Sementara itu, pergerakan mata uang kawasan Asia masih terpantau bervariasi pada perdagangan pagi hari ini. 

Yen Jepang turun 0,23 persen, dolar Singapura turun 0,01 persen, yuan Cina turun 0,04 persen, dan baht Thailand turun 0,07 persen.

Sebaliknya dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, dolar Taiwan naik 0,15 persen, won Korea naik 0,31 persen, peso Filipina naik 0,12 persen, rupe India menguat 0,38 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,28 persen.

Mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif, dengan euro melemah 0,03 persen dan poundsterling naik 0,02 persen, sementara dolar Kanada turun 0,08 persen dan franc Swiss turun 0,01 persen.

Related Topics

Nilai Tukar Rupiah

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Dari 18,9 Juta Penerima Kartu Prakerja, Mayoritas Milenial dan Gen Z
PTBA Gandeng Tiga Bank Himbara Demi Fasilitas Pemanfaatan DHE
Valuasi X Turun Drastis, Kini Hanya 25% dari Nilai Awal
Dirut Krakatau Steel Purwono Widodo Meninggal Dunia, Ini Profilnya
Grup Astra Sebar Dividen Interim, Ini Jadwal ASII, AALI, dan UNTR
Kenali Modus Penipuan Terbaru, Tetap Waspada!