Rupiah Dibuka Melemah, Balik ke Level Rp16.000 per US$

Ketidakpastian pemangkasan suku bunga Fed tekan rupiah.

Rupiah Dibuka Melemah, Balik ke Level Rp16.000 per US$
ilustrasi mata uang rupiah (unsplash.com/bady abbas)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah melemah 62 poin atau 0,39% ke Rp16.040 per US$ pada perdagangan Selasa pagi.
  • Pelaku pasar menunggu data baru dari notulen rapat moneter bank sentral AS yang akan dirilis Kamis ini.
  • Mayoritas mata uang kawasan Asia melemah, hanya rupe India yang menguat 0,19 persen.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Selasa (21/5) pagi dengan penurunan 62 poin atau 0,39 persen ke Rp16.040 per US$.

Pada Senin (20/5) sore, rupiah ditutup pada Rp15.978 per US$ atau turun 23 poin (0,14 persen).

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah akan kembali melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Pasalnya, pelaku pasar masih menunggu data baru dari notulen rapat moneter bank sentral AS yang akan dirilis pada Kamis pekan ini. 

Selain itu, sentimen soal pemangkasan suku bunga acuan AS ini masih menjadi penggerak harga di pasar keuangan. Pasanya, Fed memang tidak pernah memberikan kepastian soal langkah selanjutnya, melainkan hanya memberikan sejumlah indikasi kebijakan.

"Indeks dolar AS juga terlihat menguat pagi ini, naik ke kisaran 104,60-an, dibandingkan pagi kemarin di posisi 104.40 an. Potensi pelemahan ke arah Rp16.000 per US$, dengan suport di sekitar Rp15.930 per US$," katanya kepada Fortune Indonesia.

Pergerakan mayoritas mata uang kawasan Asia juga melemah pada perdagangan pagi ini. Hanya rupe India yang  menguat, yang mencapai 0,19 persen.

Sementara yen Jepang melemah 0,13 persen, dolar Hong Kong melemah 0,02 persen, dolar Singapura turun 0,07 persen, dolar Taiwan turun 0,16 persen, won Korea melemah 0,71 persen, dan peso Filipina turun 0,41 persen.

Kemudian, yuan Cina turun 0,08 persen, ringgit Malaysia turun 0,17 persen, dan baht Thailand turun 0,34 persen.

Adapun mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif,  dengan euro menguat 0,05 persen dan poundsterling naik 0,06 persen; sedangkan dolar Kanada turun 0,13 persen dan franc Swiss turun 0,10 persen.

Related Topics

Nilai Tukar Rupiah

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil