Rupiah Kembali Melemah, Kali Ini Menjadi Rp16.258

Namun, hari ini diprediksi dapat menguat.

Rupiah Kembali Melemah, Kali Ini Menjadi Rp16.258
ilustrasi uang (unsplash.com/ Mufid Majnun)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah melemah 5,00 poin atau 0,03 persen menjadi Rp16.258 per US$ pada Senin pagi.
  • Data inflasi AS dan dalam negeri berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
  • Pergerakan mata uang kawasan Asia dan negara maju terpantau bervariasi, dengan beberapa mata uang menguat dan melemah.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Senin (3/6) pagi dengan penurunan tipis 5,00 poin atau 0,03 persen menjadi Rp16.258 per US$.

Pada Jumat (31/5) sore, rupiah ditutup pada Rp16.253 per US$, naik 12,50 poin atau 0,08 persen.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini menyusul data inflasi AS Core PCE Price Index bulan April—yang biasa menjadi indikator inflasi Amerika Serikat—dan data Consumer Price Index dan Producer Price Index yang lebih rendah dari perkiraan.

Data bulanan (month-to-month/mtm) PCE Price Index dirilis naik 0,2 persen, sedikit lebih rendah dari perkiraan 0,3 persen.

"Data inflasi AS yang dirilis Jumat malam kemarin bisa menjadi pemicu penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini" ujarnya.

Di dalam negeri, data inflasi masih bisa memberikan sentimen positif ke rupiah bila masih berada pada kisaran target inflasi Bank Indonesia seperti yang selama ini terjadi.

"Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp16.200–16.180 per US$ dengan potensi resisten Rp16.280 per US$," katanya.

Sementara itu, pergerakan mata uang kawasan Asia masih terpantau bervariasi. 

Yen Jepang naik 0,16 persen, baht Thailand naik 0,12 persen, peso Filipina naik 0,11 persen, dolar Singapura naik 0,08 persen, dan dolar Taiwan naik 0,34 persen.

Kemudian dolar Hong Kong melemah 0,01 persen, rupe India melemah 0,18 persen, ringgit Malaysia turun 0,04 persen, won Korea melemah 0,65 persen, dan yuan Cina turun 0,06 persen.

Adapun mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif, dengan euro melemah 0,06 persen dan poundsterling turun 0,05 persen, sementara dolar Kanada naik 0,07 persen dan franc Swiss naik 0,17 persen.

Related Topics

Nilai Tukar Rupiah

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya