Rupiah Menguat ke Rp16.084 per US$ Usai Pidato Gubernur Jerome Powell

Mayoritas mata uang Asia juga terpantau naik terhadap dolar.

Rupiah Menguat ke Rp16.084 per US$ Usai Pidato Gubernur Jerome Powell
Seorang Pelajar Memperlihatkan Pecahan Baru Rupiah/ ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah menguat 12 poin atau 0,10 persen ke level Rp16.084 per dolar AS pada perdagangan Rabu pagi.
  • Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell menyatakan ada perkembangan positif terkait penurunan inflasi AS.
  • Pergerakan mata uang kawasan Asia juga terpantau menguat pada perdagangan pagi ini, kecuali Yen Jepang yang melemah 0,01 persen.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka menguat pada perdagangan Rabu (15/5) pagi. Mata Uang Garuda naik 12 poin atau 0,10 persen ke level Rp16.084 per dolar AS. Pada perdagangan Selasa (14/5) sore, rupiah ditutup di level Rp16.100 per dolar AS, turun 19 poin atau 0,12 persen.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah berpeluang menguat terhadap dollar AS hari ini setelah Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, dalam pertemuan tahunan Foreign Bankers Amsterdam, menyatakan ada perkembangan positif terkait penurunan Inflasi AS. 

Powell juga mengatakan, saat ini bukan persoalannya bukan tentang menaikan Suku Bunga tapi sampai kapan suku bunga saat inidipertahankan.

Selain itu, gubernur bank sentral AS tersebut mengomentari soal inflasi produsen AS yang baru dirilis tadi malam sebesar 2,2 persen. Angka tersebut masih di atas hasil bulan sebelumnya.  

"Hasil ini tidak sepenuhnya menunjukkan inflasi masih tinggi, tapi hasilnya beragam. Jadi Powell tampaknya masih optimis bahwa inflasi AS bisa turun," tuturnya kepada Fortune Indonesia.

Di sisi lain, pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS malam ini yang juga penting karena juga berkaitan dengan masa depan suku bunga AS.

Sementara dari dalam negeri, rilis data neraca perdagangan bulan April hari ini bisa menjadi sentimen positif pendorong penguatan rupiah. 

"Hasil yang masih surplus bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah.Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp16.050 per US$ dengan potensi resisten di kisaran Rp16.130 per dolar AS," katanya. 

Pergerakkan mata uang Asia

Sementara itu, pergerakan mata uang kawasan Asia juga terpantau menguat pada perdagangan pagi ini. Hanya Yen Jepang yang melemah 0,01 persen.

Dolar Hongkong menguat 0,01 persen, Dolar Singapura naik 0,03 persen, Dolar, Taiwan naik 0,35 persen, Won Korea menguat 0,48 persen, dan Peso Filipina naik 0,28 persen.

Setali tiga uang, Rupe India pun naik 0,02 persen, Yuan China tercatat naik 0,02 peresn, Ringgit Malaysia naik 0,23 persen, dan Bath Thailand naik 0,06 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif. Euro melemah 0,01 persen, Poundsterling naik 0,02 persen, Dolar Kanada menguat 0,03 persen, dan Franc Swiss naik 0,01 persen.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA