Rupiah Menguat ke Rp16.386/dolar di Tengah Pelemahan Mata Uang Asia

Rupiah berpeluang melemah pada perdagangan hari ini.

Rupiah Menguat ke Rp16.386/dolar di Tengah Pelemahan Mata Uang Asia
ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah menguat 9,5 poin atau 0,06 persen ke Rp16.386 per US$ pada perdagangan Rabu (3/7) pagi.
  • Ketua The Fed Jerome Powell menunjukkan sikap bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya.
  • Pasar masih mewaspadai data penting lain di pekan ini, yaitu data tenaga kerja AS dan notulen rapat kebijakan moneter AS.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka menguat pada perdagangan Rabu (3/7) pagi. Mata Uang Garuda naik 9,5 poin atau 0,06 persen ke Rp16.386 per US$. Sebelumnya, pada Selasa (2/7) sore, rupiah ditutup bertenaga dengan melemah 75 poin atau 0,46 persen ke level Rp16.396 per US$.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, peluang pelemahan rupiah terhadap dollar AS masih terbuka hari ini. 

Pasalnya, tadi malam di dalam Forum Bank Sentral Eropa, Ketua The Fed Jerome Powell menunjukkan sikap bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya.

"Meskipun saat ini beliau sudah melihat adanya penurunan inflasi di AS. The Fed masih akan memastikan bahwa inflasi AS benar-benar turun lewat data-data ekonomi AS yang akan dirilis ke depannya," ujarnya.

Selain itu, data lowongan pekerjaan AS bulan Mei sebesar 8,14 juta yang dirilis semalam juga lebih besar dari ekspektasi pasar yang sebesar 7,96 juta. "Artinya kondisi ketenagakerjaan AS masih bagus dan berpeluang menaikan inflasi ke depannya," imbuhnya.

Menurut Ariston, pasar masih mewaspadai data penting lain di pekan ini, yaitu data tenaga kerja AS dan notulen rapat kebijakan moneter AS. Data tersebut tentunya bisa mendorong penguatan dollar AS lagi jika hasilnya mendukung kenaikan inflasi AS.

"Potensi pelemahan hari ini ke arah Rp16.450 per US$ dengan potensi support di sekitar Rp16.350 per US$," tandasnya.

Sementara itu, pergerakan mata uang kawasan Asia terpantau kompak melemah pada perdagangan pagi hari ini. Hanya Ringgit Malaysia yang merangkak naik 0,05 persen.

Yen Jepang terpantau turun 0,12 persen, Dolar Singapura turun 0,07 persen, Dolar Taiwan turun 0,01 persen, Won Korea melemah 0,20 persen, Peso Filipina turun 0,02 persen, Rupe India melemah 0,07 persen, Yuan China tercatat turun 0,03 persen, dan Baht Thailand turun 0,14 persen.

Adapun mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif, dengan Euro begerak naik 0,01 persen dan Poundsterling naik 0,01 persen, sementara Dolar Kanada turun 0,01 persen dan Franc Swiss turun 0,04 persen.

Related Topics

Nilai Tukar Rupiah

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
January Effect Cenderung Singkat, Ini Strategi Maksimalkan Keuntungan
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya