Rupiah Perkasa Saat Mata Uang Asia Lainnya Melemah

Potensi penguatan rupiah ke arah Rp16.150-16.120 per US$.

Rupiah Perkasa Saat Mata Uang Asia Lainnya Melemah
ilustrasi uang (unsplash.com/ Mufid Majnun)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah menguat 44 poin atau 0,27% ke Rp16.152 per US$ pada perdagangan Jumat pagi.
  • Data inflasi AS bulan Juni lebih rendah dari ekspektasi pasar, membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini.
  • Mayoritas mata uang kawasan Asia melemah; ringgit Malaysia dan dolar Hong Kong terlihat menguat.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka menguat pada perdagangan Jumat (12/7) pagi dengan kenaikan 44 poin atau 0,27 persen ke Rp16.152 per US$.

Pada Kamis (11/7) sore, rupiah ditutup bertenaga dengan penguatan 46 poin atau 0,28 persen ke level Rp16.195 per US$.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah berpeluang meneruskan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah data inflasi konsumen AS bulan Juni dirilis lebih rendah dari ekspektasi pasar. 

Bahkan, data month-to-month (mtm) atau inflasi bulanannya menunjukkan deflasi -0,1 persen.

Inflasi yang lebih rendah ini membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini sehingga dolar AS melemah terhadap nilai tukar lainnya. Di samping itu, indeks dolar AS juga terpantau berada pada kisaran 104.50 pagi ini, atau lebih rendah dari 104.90 pada hari sebelumnya.

"Potensi penguatan rupiah ke arah Rp16.150 per US$ sampai Rp16.120 per US$ dengan potensi resisten di area Rp16/230 per US$," kata Ariston saat dihubungi Fortune Indonesia.

Sementara itu, mayoritas mata uang kawasan Asia bergerak melemah pada perdagangan pagi hari ini.

Hanya ringgit Malaysia dan dolar Hong Kong yang terlihat menguat masing-masing 0,35 persen dan 0,01 persen.

Sebaliknya, yen Jepang turun 0,27 persen, dolar Singapura turun 0,11 persen, dolar Taiwan turun 0,06 persen, won Korea melemah 0,38 persen, peso Filipina turun 0,07 persen, rupe India melemah 0,04 persen, yuan Cina turun 0,09 persen, dan baht Thailand turun 0,16 persen.

Mata uang di negara maju bergerak variatif dengan euro menguat 0,02 persen dan poundsterling naik 0,07 persen, sementara dolar Kanada turun 0,03 persen dan franc Swiss turun 0,04 persen.

Related Topics

Nilai Tukar Rupiah

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Apa itu OECD, Organisasi Global yang Bakal Diikuti Indonesia?
William Tanuwijaya Jual Saham GOTO Miliknya Lagi, 1,1 Miliar Unit
Kapan Saham MR. DIY Bisa Dibeli? Ini Tanggal dan Jadwalnya
Bakmi GM Dikabarkan Telah Diakuisisi Grup Djarum
Matahari Mau Tutup 13 Gerai hingga Akhir Tahun Ini
Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan di BREN, Rogoh Rp8,2 M