Saratoga Balik Kerugian Jadi Laba Rp5,21 Triliun pada Kuartal III-2024

SRTG catat keuntungan neto investasi Rp5,02 triliun.

Saratoga Balik Kerugian Jadi Laba Rp5,21 Triliun pada Kuartal III-2024
Emiten afiliasi Sandiaga Uno, Saratoga Investama. (Website Saratoga Investama)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatat laba sebesar Rp5,21 triliun pada kuartal III-2024.
  • Laba tersebut didorong oleh keuntungan neto dari investasi saham dan efek lainnya yang mencapai Rp5,02 triliun.
  • Kinerja SRTG juga dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar dan beban usaha perusahaan yang meningkat.

Jakarta, FORTUNE - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan laba sebesar Rp5,21 triliun sepanjang kuartal III-2024.

Angka ini menunjukkan pembalikan signifikan dibandingkan dengan kerugian Rp10,60 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba tersebut terutama didorong oleh keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek lainnya yang mencapai Rp5,02 triliun, berbanding terbalik dengan kerugian Rp12,87 triliun pada kuartal III-2023.

Meskipun pendapatan dari dividen dan bunga sedikit mengalami penurunan dari Rp1,69 triliun menjadi Rp1,66 triliun, SRTG mampu mempertahankan penghasilan lainnya yang naik dari Rp10,6 miliar menjadi Rp13,4 miliar.

Pada sisi lain, beban usaha perusahaan meningkat sebesar 9,6 persen, dari Rp174,56 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp191,28 miliar. Beban lainnya turun dari Rp18,61 miliar menjadi Rp9,31 miliar, memberikan dampak positif pada kinerja laba bersih perusahaan.

Fluktuasi nilai tukar juga memengaruhi kinerja SRTG, dengan rugi selisih kurs mencapai Rp22,78 miliar, berbalik arah dari keuntungan sebesar Rp21,25 miliar pada periode sebelumnya. Selain itu, SRTG juga mencatatkan kenaikan signifikan pada beban bunga, yakni menjadi Rp107,03 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp72,85 miliar.

Dengan demikian, laba sebelum pajak SRTG melonjak menjadi Rp6,36 triliun dari kerugian sebesar Rp11,40 triliun pada kuartal III-2023.

SRTG mencatatkan pengeluaran pajak penghasilan yang lebih tinggi, dari sebelumnya positif senilai Rp801,6 miliar pada kuartal III-2023 menjadi negatif Rp1,14 triliun pada periode ini. Meski beban pajak naik, laba bersih setelah pajak mencapai Rp5,22 triliun, membalikkan kerugian pada tahun sebelumnya.

Dari laba bersih ini, sekitar Rp5,21 triliun diatribusikan kepada pemilik perusahaan, sementara Rp3,36 miliar kepada kepentingan nonpengendali. Perusahaan juga mencatatkan laba komprehensif yang mencapai Rp5,18 triliun, naik drastis dari kerugian sebesar Rp10,59 triliun pada kuartal III-2023.

Selisih penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing memberikan pengaruh negatif sebesar Rp33,3 miliar, berbanding dengan keuntungan Rp8,85 miliar pada tahun sebelumnya. 

Dengan kinerja tersebut, laba per saham dasar SRTG tercatat sebesar Rp385 per saham, berbalik dari kerugian Rp784 per saham pada tahun lalu, sementara laba per saham dilusian mencapai Rp380.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya