Sri Mulyani Tantang Bos BEI Tambah Jumlah Emiten Jadi 1.000

Kapitalisasi pasar IHSG naik 15 persen di tahun ini.

Sri Mulyani Tantang Bos BEI Tambah Jumlah Emiten Jadi 1.000
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menantang pejabat Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di pasar modal hingga menyentuh 1.000. Saat ini jumlah emiten di bursa efek mencapai 824, ditambah dengan puluhan perusahaan yang masih mengantre (pipeline) untuk menggelar penawaran saham perdana (IPO).

"Yang di pipeline masih 40 [-an]...Saya rasa masih akan bisa kita tingkatkan terus," ujarnya dalam peresmian penutupan perdagangan BEI, Jumat (30/12).

Dia mengatakan kondisi pasar modal Indonesia tahun ini cukup menggembirakan di tengah ancaman ketidakpastian global yang terus meningkat. Salah satu indikator yang menjadi sorotannya adalah jumlah investor individual yang mencapai 10 juta dan didominasi usia di bawah 40.

"Ini adalah gambaran yang luar biasa," katanya.

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan jumlah investor individual muda di Indonesia memberikan harapan terhadap perekonomian dalam negeri di tengah ancaman perlambatan ekonomi global tahun depan.

Pasalnya, 2022 bukan tahun mudah bagi bursa efek di seluruh dunia. Memanasnya kondisi geopolitik akibat invasi Rusia ke Ukraina telah membuat tahun yang seharusnya menjadi momentum pemulihan ekonomi pascapandemi menjadi tahun penuh kabar buruk.

"Seluruh pelaku ekonomi dunia yang besar, semua pertumbuhan ekonominya direvisi ke bawah secara signifikan. Dan ini bukan sekedar masalah pelemahan ekonomi. Kondisi geopolitik yang luar biasa menyebabkan disrupsi sisi suplai menjadi makin akut setelah pandemi," ujarnya.

Performa IHSG masih cukup baik

Salah satu kebijakan yang paling terasa dampaknya terhadap BEI adalah pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga oleh bank sentral negara-negara maju, yang membuat para investor lari dari pasar modal.

"Ini adalah battle ground dari bursa efek di mana saja. Karena tidak ada yang tidak terpengaruh pada saat battle ground Anda dalam puncak peperangan," katanya.

Ia menyampaikan capaian BEI sepanjang tahun ini terbilang lebih baik dibandingkan kondisi di negara lain. "Kita masih mengalami hijau meski tidak setinggi yang diharapkan. Kita masih memiliki breakthrough record jumlah IPO. Kita juga menumbuhkan investor terutama individual dan anak muda yang mulai excited untuk berinvestasi," ujarnya. "Mereka sekarang memahami investasi tidak hanya membeli saham dan SBN. Ini adalah suatu harapan dari sebuah perekonomian Indonesia yang harus kita pupuk bersama."

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam sambutannya pada acara yang sama melaporkan bahwa kapitalisasi pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini naik 15 persen mencapai US$600 juta.

Keyakinan investor juga terjaga dengan aktivitas nilai transaksi perdagangan yang masih tumbuh 10 persen. Di antara bursa Eropa dan global, lanjut Iman, IHSG juga masih tumbuh dari sisi kapitalisasi, rerata harian, dan pencatatan saham.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Baru Sepekan IPO, Saham RATU Kena UMA!
Pengiriman Boeing pada 2024 Turun ke Level Terendah Sejak Pandemi
Mirae Asset Beberkan Saham Berdividen Tinggi Layak Pantau Tahun Ini
Siapa Pemilik Aplikasi Jagat? Seorang Arsitek Lulusan MIT
BEI Catat 19 Perusahaan dalam Pipeline IPO Saham, 17 Beraset Besar