Jakarta, FORTUNE - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) mengumumkan laporan Eksplorasi untuk triwulan II 2024. Kegiatan eksplorasi perseroan berfokus pada komoditas timah dengan jumlah biaya yang dikeluarkan Rp38,72 miliar. Biaya tersebut sepenuhnya dialokasikan pada biaya operasional eksplorasi.
Kegiatan eksplorasi PT Timah di laut pada triwulan II lalu berupa kegiatan pengeboran di perairan Bangka dan perairan Kundur dengan menggunakan 3 unit kapal bor dan 1 unit ponton bor pada April.
Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan 4 unit kapal bor pada Mei, dan 5 unit kapal bor pada Juni.
"Dengan total meter bor sebanyak 7.767,80 meter," demikian keterangan manajamen Timah dalam laporan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (11/7).
Kemudian, kegiatan eksplorasi di darat pada triwulan II meliputi pemetaan, survei geomagnet, dan pengeboran timah (baik primer maupun aluvial) serta pengeboran pandu di Pulau Bangka dan Belitung dengan total meter bor sebanyak 636,25 meter.
Timah juga mengumumkan rencana kegiatan eksplorasi triwulan III/2024, yakni melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan bulan sebelumnya.
Kegiatan pengeboran di laut direncanakan menggunakan 5 kapal bor pada Juli yang dialokasikan di perairan Bangka dan Kundur.
Sementara itu, pengeboran eksplorasi di darat meliputi pengeboran timah baik primer maupun aluvial dan bor pandu di Pulau Bangka dan Belitung, survei geofisika ground magnetik di daerah Priamun, Bangka, serta survei topografi di Bangka dan Belitung.
Sampai dengan kuartal I-2024, TINS mencatatkan produksi bijih timah sebesar 5.360 ton atau naik 29,5 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 4.139 ton.
Kemudian, produksi logam naik 12,7 persen menjadi 4.475 ton dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar 3.970 ton, dan penjualan logam timah turun 17 persen menjadi 3.524 ton dibandingkan
dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 4.246 ton.
Harga jual rata-rata logam timah sebesar USD27.071 per metrik ton atau naik 1,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$26.573 per metrik ton.
Dalam kurun waktu tersebut, TINS membukukan ekspor timah sebesar 91 persen dengan enam besar negara
tujuan ekspor meliputi Singapura 22 persen; Korea Selatan 14 persen; Amerika Serikat 11 persen; Jepang 9 persen;
India 8 persen dan Belanda 8 persen.