Jakarta, FORTUNE - PT Energia Prima Nusantara (EPN), anak usaha PT United Tractors Tbk, merampungkan pengambilan bagian (subscription agreement) untuk mengakuisisi 40,476 persen atau 984.127 lembar saham baru yang diterbitkan oleh PT Supreme Energy Sriwijaya (SES).
SES sendiri merupakan salah satu pemegang saham pada PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD)—perusahaan pemegang izin panas bumi dengan kapasitas 2x49 MW yang telah beroperasi di Kabupaten Lahat, Kota Pagar Alam dan Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Sementara EPN, yang berdiri pada 2014 dan sejak 2018 telah berfokus pada pengembangan energi terbarukan, berencana menaikkan kapasitas Pembangkit Listrik panas bumi (PLTP) Lahat menuju 2 x 110 MW, sesuai dengan perjanjian Power Purchase Agreement (PPA) mereka dengan PLN.
Sebelumnya, pada 9 Agustus 2023, EPN dan SES telah meneken perjanjian pengambilan bagian (subscription agreement) atas saham baru senilai US$51.871.680
"Perseroan dengan ini memberitahukan bahwa pada tanggal 27 Desember 2023, penutupan transaksi telah terjadi karena seluruh persyaratan pendahuluan (conditions precedent) dalam Perjanjian telah terpenuhi oleh masing-masing pihak dan EPN telah menyelesaikan pembayaran dengan total nilai keseluruhan sebesar US$51.871.503," tulis Corporate Secretary UNTR Sara K Loebis dalam Keterbukaan Informasi, Kamis (4/1).
EPN genggm 49,6 persen saham
Selanjutnya, pada 3 Januari 2024, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar.
"Dengan demikian, EPN telah menjadi pemegang saham di SES dengan kepemilikan sebanyak 984.127 saham baru atau setara dengan 49,6 persen dari total saham yang dikeluarkan oleh SES," jelasnya.
PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) merupakan perusahaan yang berdiri pada 2010 dan berfokus pada pengembangan energi panas bumi. SES memiliki pengalaman dan kompetensi dalam eksplorasi, konstruksi, dan operasi PLTP.
SES tercatat sebagai salah satu sponsor dalam proyek panas bumi PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang telah mencapai commercial operation date pada 26 Desember 2021.
Sebelum penerbitan saham baru ini, SES dimiliki oleh PT Supreme Energy (SE). Selain SES, SE juga memiliki investasi pada dua proyek panas bumi lain, masing-masing di Muara Laboh dan Rajabasa.