Bookbulding, Offering, & Allocation dalam Penawaran Umum Saham Perdana

Ketiga istilah merupakan tahapan emiten melakukan IPO.

Bookbulding, Offering, & Allocation dalam Penawaran Umum Saham Perdana
Ilustrasi IPO. (Flickr)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Investor sebaiknya mengikuti perkembangan tren di pasar modal Indonesia. Salah satunya dikenal istilah penawaran umum saham perdana secara elektronik (electronic initial public offering/e-IPO). Di dalamnya, terdapat beberapa istilah yang mesti dipahami, seperti bookbuilding, offering, dan allocation.

Ketiga istilah tersebut menggambarkan rangkaian proses dalam penawaran umum saham perdana elektronik. Dalam praktiknya, jika investor ingin membeli saham lewat mekanisme e-IPO, investor akan melewati sejumlah proses tersebut.

Berikut pengertian dari bookbuilding, offering, dan allocation, dikutip dari pelbagai sumber.

1. Bookbuilding

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Isaac Smith)

Bookbuilding merupakan masa penawaran awal. Pada tahap ini, harga saham perdana yang ditawarkan masih berupa rentang harga.

Investor pun dapat menyampaikan minat pemesanan shaam dengan mengisi harga saham sesuai rentang harga tersebut. Selanjutnya, minat investor ini menjadi dasar penetuan harga IPO yang digunakan oleh calon perusahaan tercatat dan perusahaan penjamin emisi efek (underwriter).

Itu berarti semakin tinggi minat terhadap suatu saham, maka harga saham perdananya akan ditawarkan lebih tinggi. Adapun masa bookbuilding ini dapat berlangsung 7-21 hari kerja.

2. Offering

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Austin Distel)

Usai masa bookbuilding tuntas, maka tahapan berikutnya adalah masa penawaran awal atau offering. Dalam pengertian lain, offering adalah ketika calon perusahaan terbuka melakukan penawaran awal dari saham yang akan dijual.

Pada tahapan ini, harga saham yang ditawarkan oleh kandidat perusahaan tercatat bersifat final. Masa penawaran awal ini terjadi selama 1 hingga 5 hari kerja.

3. Allocation

ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Jason Briscoe)

Sesuai namanya, allocation merupakan babak penjatahan atau alokasi saham kepada para investor.

Dalam praktiknya, jika jumlah saham yang akan dijual ternyata lebih sedikit ketimbang permintaan dari investor, maka penjatahan itu akan diterapkan.

Meski demikian, jika investor tidak mendapatkan jatah saham untuk dibeli, maka dana investor terkait akan dikembalikan.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers