Jakarta, Fortune - Perusahaan properti PT Ciputra Development Tbk resmi mengakuisisi sebanyak 15 persen saham PT Metropolitan Land Tbk. Aksi korporasi ini bertujuan untuk investasi jangka panjang bagi Ciputra.
Berdasarkan keterangan kepada Bursa Efek Indonesia, manajemen Ciputra mengatakan pada Selasa (9/11) melakukan pembelian atas 15 persen saham Metropolitan Land atau setara 1.148.268.950 saham. Pembelian dilakukan dengan harga Rp320 per saham. Itu artinya nilai transaksi tersebut mencapai Rp367,45 miliar.
Ciputra melakukan pembelian saham tersebut di bawah harga pasar. Pada perdagangan di hari sama, saham Metropolitan Land ditutup ke posisi Rp370 per saham. Akuisisi saham ini dilakukan melalui anak perusahaan Ciputra, yakni PT Ciputra Nusantara.
“Adapun tujuan transaksi pembelian saham tersebut adalah sebagai investasi jangka panjang di Metropolitan Land. Dengan pembelian tersebut, kepemilikan perseroan atas Metropolitan Land adalah 15 persen (langsung),” kata Sekretaris Perusahaan Ciputra Development, Jumat (15/11).
Sementara, Direktur Utama Ciputra Development, Candra Ciputra, mengatakan perusahaan sangat antusiias dengan investasi strategis dan prospek kerja sama dengan Metropolitan Land kelak. Transaksi ini, katanya, akan memperkuat strategi diversifikasi geografis serta kemampuan perseroan untuk meraih pertumbuhan yang tinggi. secara berkelanjutan.
“Transaksi ini juga akan membantu kami untuk menangkap permintaan pasar seiring dengan pemulihan ekonomi sehingga menciptakan nilai tambah untuk pemegang saham kami,” kata Candra dalam keterangan resmi, seperti dikutip, pada Senin (15/11).
Kinerja MTLA dan CTRA
Metropolitan Land merupakan perusahaan yang bergerak di kegiatan usaha, meliputi: pembebasan tanah, pengembangan real estate, persewaan, pembangunan dan operasi hotel, penjualan tanah dan bangunan, dan lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada Desember 1994.
Perusahaan berkode MTLA itu memiliki sejumlah proyek, seperti: proyek real estate Metland Menteng dan Metland Puri, pusat perbelanjaan Metropolitan Mall Bekasi dan Grand Metropolitan Mall, M Gold Tower di Bekasi, Jawa Barat, dan Kaliana Apartment di Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan laporan keuangan September 2021, perusahaan memiliki aset sebanyak Rp6,37 triliun. Itu tumbuh 7,3 persen dari Rp5,93 triliun periode sama 2020 (year-on-year/yoy).
Perusahaan pada Januari-September tahun beroleh pendapatan Rp595,64 miliar, atau turun 12,0 persen dari Rp676,92 miliar secara yoy. Namun, laba perusahaan naik 5,2 persen menjadi Rp202,48 miliar.
Ada pun Ciputra—yang dikenal dengan kode CTRA—pada kuartal kedua 2021 jumlah asetnya sebesar Rp40,37 triliun, atau tumbuh 2,8 persen yoy. CTRA juga terlihat memiliki kinerja yang baik: pendapatan perusahaan tumbuh 43,4 persen menjadi Rp4,02 triliun dan bahkan laba melejit 185,2 persen menjadi Rp483,47 miliar.
Pergerakan saham MTLA dan CTRA
Di tengah pengumumuman aksi akuisisi itu, saham MTLA pada perdagangan Jumat (12/11) ditutup ke posisi Rp436 per saham. Dalam sepekan terakhir saham perusahaan ini sudah naik 21,79 persen. Namun, secara tahunan saham perseroan ini masih melemah 2,68 persen.
Sementara saham CTRA pada perdagangan yang sama juga menguat ke Rp1.115 per saham, atau tumbuh 2,29 persen sepekan terakhir. Bahkan, secara tahunan saham perusahaan ini melejit 23,9 persen dari sebelumnya hanya Rp900 per saham.