Jakarta, FORTUNE – PT Tri Adi Bersama, perusahaan ekspedisi pengiriman Anteraja, sekaligus anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk, bakal kedatangan investor baru.
Adalah Garibaldi “Boy” Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk, yang menjadi pemegang saham baru perusahaan logistik Anteraja.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (13/4), manajemen Adi Sarana Armada mengatakan, Tri Adi Bersama, yang merupakan entitas anak usaha langsung dari perseroan, telah menerbitkan 490.413 saham baru atau setara Rp70,55 miliar.
Menurut Hindra Tanujaya, Sekretaris Perusahaan Adi Sarana Armada, Garibaldi Thohir mengambil bagian atas seluruh penerbitan saham baru tersebut.
“Garibaldi Thohir merupakan pihak non-afiliasi dari perseroan dan Tri Adi Bersama,” demikian keterangan manajemen Adi Sarana Armada, dikutip Kamis (14/4).
Seluruh pemegang saham Tri Adi Bersama yang sudah ada sebelumnya, kata Hindra, akan mengesampingkan hak pemegang saham untuk mendapatkan penawaran terlebih dahulu atau hak pre-emptive yang dimiliki untuk mengambil bagian saham atas penerbitan saham baru tersebut.
Setelah transaksi, Boy Thohir mengenggam 10 persen saham Tri Adi Bersama. Sedangkan, Adi Sarana Armada—meski sahamnya terdilusi menjadi 49,5 persen dari sebelumnya 55 persen—tetap menjadi pengendali utama Anteraja. Lalu, PT Roda Bangun Selaras dan Time Prestige Investments Limited masing-masing menguasai 22,5 persen dan 18 persen saham Tri Adi Bersama.
Kinerja Anteraja
Menurut Hindra, perseroan optimistis Boy Thohir sebagai pemegang saham baru akan berdampak positif ke perusahaan. “Dengan masuknya investor baru tersebut, perseroan berharap Tri Adi Bersama dapat mengembangkan bisnisnya dan memberikan kontribusi positif kepada perseroan,” kata Hindra.
Mengutip laporan keuangan Adi Sarana Armada, Tri Adi Bersama tercatat merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang pos komersial atau jasa ekspedisi pengiriman.
Adi Sarana Armada tahun lalu meraup pendapatan Rp5,09 triliun, atau meningkat 67,5 persen ketimbang Rp3,04 triliun pada 2020. Pendapatan jasa pengangkutannya tumbuh 248,3 persen menjadi Rp2,77 triliun. Dengan kata lain, pendapatan jasa tersebut memiliki kontribusi terhadap total pendapatan sebesar 54,4 persen.
Pendapatan logistik perusahaan berkode saham ASSA itu juga naik 94,1 persen menjadi Rp427,02 miliar. Di saat bersamaan, ada pendapatan dari penyewaan kendaraan Rp1,74 triliun, penjualan kendaraan bekas Rp404,65 miliar, dan jasa lelang Rp176,56 miliar.
Secara keseluruhan, laba ASSA tumbuh 63,7 persen menjadi Rp142,63 miliar. Sedangkan, asetnya mencapai Rp6,03 triliun, atau tumbuh 16,7 persen secara tahunan.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai saham ASSA saat ini Rp2.660 per lembar. Dalam enam bulan terakhir, saham perusahaan ini terkoreksi 24,4 persen. Namun, secara tahunan masih tumbuh 47,4 persen.
Di sisi lain, Anteraja menambah lis portofolio investasi Boy Thohir, setelah penanaman modalnya di Adaro Energi yang 6,18 persen. Boy Thohir juga memiliki 0,9 persen saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang baru saja melantai di pasar modal. Selain itu, Boy Thohir juga memiliki lebih dari 8 persen saham PT Merdeka Copper Gold Tbk.