Imbas Sentimen Ethereum & Bitcoin, Pasar Kripto Kembali Melorot

Platform kripto semakin diawasi ketat oleh regulator.

Imbas Sentimen Ethereum & Bitcoin, Pasar Kripto Kembali Melorot
Ilustrasi mata uang kripto. (Pixabay/amhnasim)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sentimen negatif dari kinerja Ethereum dan Bitcoin ditengarai telah memicu penurunan pada kinerja pasar aset kripto. 

Ethereum turun lebih dari 6 persen menjadi US$1.500 pada Jumat (10/2), dan dianggap menduduki posisi terendah sejak 19 Januari, menurut data dari Coinmarketcap.

Menurut Fortune.com, Sabtu (11/2), Ethereum disinyalir terkena imbas dari sentimen platform pertukaran aset kripto Kraken. Pasalnya, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah menjatuhkan sanksi denda US$30 juta kepada Kraken terkait produk staking dari bursa tersebut.

Staking merujuk pada tindakan mengunci aset kripto ke dalam jaringan blockchain untuk mendapatkan pendapatan pasif tanpa harus melakukan jual-beli. Nah, blockchain yang paling banyak digunakan untuk staking adalah Ethereum.

Sementara itu, Bitcoin juga turun 4 persen menjadi sekitar US$21.600 pada Jumat (10/2) usai mengalami kenaikan berminggu-minggu, kali pertama kalinya aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut turun di bawah US$22.000 sejak akhir Januari.

Pengetatan regulasi

ilustrasi Kripto (unsplash.com/ Pierre Borthiry Peiobty)

Sanksi terhadap Kraken telah menimbulkan kekhawatiran apakah SEC dan ketuanya Gary Gensler akan melanjutkan tindakan penegakan hukum yang lebih lanjut terhadap industri aset kripto.

Sebelumnya, Ketua SEC sempat menyatakan sebagian besar aset kripto adalah produk sekuritas. Dia menyebutkan landasan pacu bagi perusahaan aset kripto untuk secara sukarela mendaftar ke SEC semakin pendek.

Sementara itu, Chief Legal Officer Coinbase, Paul Grewal, mengatakan penyelesaian Kraken tidak akan berpengaruh pada platform pertukaran aset kripto lain, yang juga menawarkan produk taruhan. Namun, dia menyatakan perusahaan tetap meminta kejelasan dan aturan yang jelas dari regulator.

“Mereka bergantung pada imbalan yang dibayarkan oleh protokol dan komisi yang kami ungkapkan. Kami tidak bermain-main,” demikian Grewal dalam cuitannya di Twitter.

Penegakan lebih lanjut terhadap sektor aset kripto itu kemungkinan memukul performa saham perusahaan tersebut. Pada Jumat (10/2), saham Coinbase melorot 3 persen pada level perdagangan US$57,77. Padahal, saham mereka telah anjlok 70 persen dalam setahun terakhir

.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya