Arab Saudi dan Rusia Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Menguat

Total, Arab Saudi dan Rusia memangkas produksi 1,3 juta bph.

Arab Saudi dan Rusia Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Menguat
ilustrasi kilang minyak (unsplash.com/Robin Sommer)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Harga minyak dunia mengalami lonjakan harga yang signifikan setelah pengumuman Arab Saudi dan Rusia tentang rencana mempertahankan pengurangan produksi minyak sukarela hingga akhir tahun. Minyak mentah berjangka WTI naik menjadi sekitar $81 per barel pada hari Senin (6/11), menutup beberapa kerugian dari sesi sebelumnya. Ini menandai titik balik yang penting bagi pasar minyak dunia.

Analisis dari Head Research & Development Deu Calion Futures (DCFX), Paolo Liszman menyebutkan, keputusan tersebut merupakan respons yang terkoordinasi dari dua produsen minyak terbesar di dunia. Keduanya secara efektif mengurangi pasokan di tengah-tengah ketegangan geopolitik dan kekhawatiran atas ketersediaan energi di masa depan.

"Komitmen Arab Saudi untuk memperpanjang pemotongan produksi tambahan secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir Desember, bersamaan dengan langkah Rusia yang menegaskan pemotongan pasokan tambahan sebesar 300.000 barel per hari, telah memberikan kepastian bagi pasar," kata Liszman, Selasa (7/11).

Liszman juga menyoroti bahwa langkah-langkah ini telah menstabilkan harga minyak, yang sebelumnya mengalami fluktuasi besar akibat peningkatan permintaan global yang tak terduga. "Dengan perpanjangan kesepakatan pemotongan produksi ini, pasar minyak telah menunjukkan respons positif yang langsung terlihat dari lonjakan harga saat ini," ujar Liszman.

Dengan demikian, pasar dunia dapat mengantisipasi penurunan ketegangan dan volatilitas yang lebih besar dalam harga minyak, memberikan stabilitas bagi pelaku industri dan konsumen. Paolo Liszman juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antar-negara dalam mengelola pasokan minyak dunia, yang memainkan peran sentral dalam mengatur stabilitas ekonomi global.

Meskipun harga minyak dunia saat ini mengalami tren kenaikan, tetap ada kekhawatiran terkait faktor-faktor seperti kebijakan energi global, ketegangan geopolitik, serta pengaruh faktor-faktor alamiah yang dapat mempengaruhi pasar. Oleh karena itu, kehati-hatian dan pemantauan yang cermat tetap diperlukan dalam mengevaluasi pergerakan harga minyak dunia ke depan.

Dengan demikian, pasar minyak dunia saat ini mengalami stabilitas yang diperkuat oleh langkah-langkah strategis Arab Saudi dan Rusia, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan ketertiban di pasar energi global. Perkembangan harga minyak dunia akan terus dipantau secara cermat oleh para pelaku industri, analis, dan konsumen dalam beberapa minggu mendatang.

Perkembangan ini juga menggarisbawahi pentingnya kerjasama antar-negara dalam mengatasi tantangan energi global, termasuk dalam merespons fluktuasi pasar dan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Langkah-langkah Arab Saudi dan Rusia juga memberikan sinyal positif bagi stabilitas ekonomi global, terutama dalam konteks pemulihan ekonomi pasca pandemi yang masih rentan terhadap perubahan harga energi yang tiba-tiba.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024