Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi

Kemarin, IHSG tak bisa menembus 7.700.

Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan bergerak fluktuatif pada Jumat (6/9), setelah gagal menembus level resisten 7.700 kemarin.

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, secar teknikal, upper shadow panjang dan pergerakan sideways pada MACD IHSG mengindikasikan potensi fase konsolidasi pada IHSG. “IHSG diperkirakan fluktuatif pada rentang area 7.650–7.700 di perdagangan Jumat (6/9),” jelas Valdy dalam riset hariannya.

Dari global, fokus pasar akan tertuju pada Amerika Serikat yang dijadwalkan akan merilis data Non-Farm Payrolls (NFP) dan klaim jumlah pengangguran di Jumat (6/9). Perhatian pasar juga akan tertuju pada estimasi ketiga GDP untuk kuartal kedua di kawasan Euro, yang diperkirakan akan tumbuh terbatas menjadi 0,60 persen (YoY) dari 0,50 persen (YoY) pada kuartal sebelumnya.

Dari dalam negeri, pasar menantikan rilis data cadangan devisa untuk bulan Agustus. Sebagai informasi, cadangan devisa pada bulan Juli sebesar US$145,40 miliar, yang setara dengan pembiayaan sekitar 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh melebihi standar kecukupan internasional yang sekitar tiga bulan impor.

Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG melaju di antara support 7.600, pivot 7.650, dan resisten 7.700. Daftar saham yang dapat diperhatikan pada Jumat (6/9) meliputi AALI, LSIP, EXCL, MAPI, BFIN.
Sementara itu, CGS International Sekuritas Indonesia menjelaskan, terkoreksinya mayoritas indeks di Bursa Wall Street seiring kembali munculnya kekhawatiran investor terhadap kesehatan ekonomi Amerika diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar.

Di sisi lain, berlanjutnya aksi beli investor asing dan naiknya beberapa harga komoditas berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan. “IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.640/7.600 dan resisten 7.720/7.760,” demikian menurut tim riset CGS International Sekuritas Indonesia.

Adapun, berikut ini enam saham yang disoroti oleh CGS, meliputi: BBNI, BRIS, BBRI, SMRA, BSDE, dan ASII.

Related Topics

IhsgBursa

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya