Berapa Minimal Uang untuk Beli Saham? Lengkap dengan Simulasinya

Ketahui aturan dari BEI!

Berapa Minimal Uang untuk Beli Saham? Lengkap dengan Simulasinya
ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/Jamie Street)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Berapa minimal uang untuk beli Saham? Hal ini tentu menjadi pertanyaan bagi Anda, khususnya investor pemula. Banyak orang yang mengira Investasi saham membutuhkan modal yang sangat besar. Hal ini membuat banyak orang masih takut untuk berinvestasi. Namun, tahukah bahwa dengan 1 lot lembar saham, Anda sudah bisa membeli saham?

Sebelum membahas lebih detail mengenai berapa minimal uang untuk beli saham, simak penjelasan apa itu saham selengkapnya di bawah ini.

Apa itu saham?

ilustrasi candlestick (pexels.com/AlphaTradeZone)

Sebelum Anda mengetahui berapa minimal untuk membeli saham, pahami terlebih dahulu definisinya. Saham adalah bukti yang menyatakan kepemilikan dari sebuah perusahaan.

Sedangkan, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham merupakan tanda investor menyertakan modal di perusahaan tertentu.

Sebenarnya, tidak ada batasan minimal dalam membeli saham. Bahkan, Jika Anda hanya membeli 1 lembar Anda juga termasuk dalam pemilik perusahaan.

Jika Anda telah menyertakan modal atau memiliki tanda kepemilikan, secara otomatis Anda akan mendapatkan keuntungan dari perusahaan tersebut atau disebut dividen. Begitupun jika perusahaan mengalami kerugian, maka Anda juga ikut menanggungnya.

Adapun keuntungan dan kerugian yang dimiliki disesuaikan dengan jumlah saham yang dibeli. Semakin banyak lembar saham yang dibeli, maka semakin besar pula keuntungan ataupun kerugian yang harus ditanggung.

Berapa minimal untuk membeli saham?

ilustrasi saham (unsplash.com/Austin Distel)

Setelah Anda mengetahui pengertian dari saham. Tentu yang menjadi pertanyaan adalah berapa minimal untuk membeli saham?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, semua orang bisa membeli saham bahkan 1 lembar pun. Akan tetapi, Bursa Efek Indonesia atau BEI telah menetapkan aturan batasan minimal pembelian saham.

Tentu ini sudah menjadi tanggung jawab BEI sebagai lembaga resmi yang mengatur pasar modal dan pasar saham di Indonesia.

Berdasarkan aturan BEI, transaksi jual beli saham bisa dilakukan minimal 1 lot saham.

1 lot berapa lembar saham?

ilustrasi candlestick (pexels.com/AlphaTradeZone)

Lalu, muncul pertanyaan baru, yaitu 1 lot berapa lembar saham? Adapun 1 lot saham sama dengan 100 lembar saham. Lot merupakan satuan perdagangan yang biasanya digunakan oleh pihak bursa. 

Pada awalnya, 1 lot setara dengan 500 lembar saham. Akan tetapi, terjadi perubahan pada 1 Januari 2014 lalu mengenai jumlah lembar saham tersebut.

Dengan jumlah lot yang diperkecil, diharapkan banyaknya investor bisa berinvestasi di pasar modal.

Contohnya, jika harga saham perusahaan A adalah Rp500 per lembarnya, Anda harus mengeluarkan modal untuk membelinya sebesar Rp50 ribu untuk mendapatkan 1 lot saham.

Semakin tinggi harga per lembar, maka semakin besar modal yang harus dikeluarkan.

Simulasi perhitungan biaya beserta fee pembelian saham

ilustrasi orang menghitung (unsplash.com/Scott Graham)

Dalam membeli saham, Anda tidak hanya membayar biaya saham saja, tetapi ada fee atas transaksi yang Anda lakukan.

Berapa tarif biaya atau fee transaksi saham? Hal tersebut tergantung dari sekuritas yang digunakan. Biasanya, biaya tersebut berkisar di angka 0,1 persen sampai 0,35 persen dari total transaksi.

Contohnya, Anda membeli 1 lot saham emiten dengan harga Rp4.500 per lembar. Sekuritas yang Anda pilih memiliki fee pembelian 0,1 persen.

Modal pembelian saham: Rp4.500 x 100 lembar = Rp450 ribu

Fee pembelian yang harus dibayarkan: Rp450 ribu x 0,1 persen = Rp450

Jadi, total pembelian saham yang Anda keluarkan: Rp450 ribu + Rp450 = Rp450.450.

Itulah tadi artikel mengenai berapa minimal uang untuk beli saham. Semoga bisa menjawab rasa penasaran Anda.

Related Topics

SahamInvestasi

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga