Blue Bird (BIRD) Target Operasikan 100 Taksi Listrik Tahun Ini

Saat ini Blue Bird memiliki 60 unit taksi listrik.

Blue Bird (BIRD) Target Operasikan 100 Taksi Listrik Tahun Ini
Shutterstock/Javaistan
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Operator taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) berniat meningkatkan jumlah taksi listriknya sedikitnya 100 unit pada 2022. Upaya ini salah satunya untuk mendukung transportasi ramah lingkungan.

Saat ini, BIRD mempunyai sekitar 60 unit taksi listrik. Puluhan di antaranya merupakan unit Tesla, yang beroperasi sebagai Silver Bird.

“Ini termasuk program sustainability kami, 50 persen reduksi karbon pada 2030. Ini sangat penting. Kalau kami hitung, satu kendaraan hemat 9 ribu liter BBM per tahunnya,” ujar Direktur Utama BIRD, Sigit Djokosoetono, dikutip Rabu (8/6).

BIRD berkomitmen mentransformasikan 10 persen dari seluruh armada menjadi taksi listrik. Ditambah dengan peralihan sumber bahan bakar ke CNG (gas bumi terkompresi) sebesar 23 persen armada.

Alokasi belanja modal untuk program keberlanjutan

Armada Blue Bird.(dok.Bluebird)

Dalam upaya mencapai target program keberlanjutan pada 2030, perseroan berencana menganggarkan setidaknya 10 persen dari belanja modal (capital expenditure). 

“Karena capex kendaraan listrik ini cukup susah (ditentukan) sebab harus diimpor langsung. Harga masih fluktuatif, jadi dari sisi capex kita masih belum bisa pastikan,” jelas Sigit. 

Pada tahap awal, BIRD akan mendorong ketersediaan taksi listrik di Bali, untuk mendukung gelarab Presidensi G20 Indonesia pada November mendatang.

Wakil Direktur Utama BIRD, Adrianto Djokosoetono (Andre) mengatakan, “Kami sudah lakukan pemesanan. Kalau sudah datang (unitnya), maka akan kami informasikan. Setelah Bali, akan kami perluas ke kota-kota lain, termasuk Jakarta.”

Selain dari segi penambahan armada taksi listrik, BIRD juga menggunakan belanja modal untuk inisiasi pengurangan karbon lain seperti pemasangan panel surya dan peningkatan armada dengan bahan bakar CNG.

Sigit bilang, “Kita juga sudah jalankan sebelumnya (penggunaan CNG), sekarang 2 ribu kendaraan berjalan dengan bahan bakar tersebut.”

Dengan armada yang ditenagai oleh CNG, biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi emisi relatif lebih rendah. Sebab menurut Andre, pembelian armada untuk taksi listrik bisa empat hingga lima kali lipat. Di sisi lain, alat konverter CNG hanya Rp30 juta, lengkap dengan instalasi.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Negosiasi Apple ke RI Terlaksana, Pemerintah Minta 4 Syarat
8 Saham dalam Program Makan Bergizi Gratis, Bakal Naik?
Alasan Bukalapak Tutup Marketplace, Jualan Produk Digital
4 Direktur XL Axiata (EXCL) Mundur dalam Sebulan, Ada Apa?
8 Saham Nikel di BEI dan Kinerjanya, Ada ANTM hingga INCO
Usia Pensiun Pekerja Jadi 59 Tahun, Uang BPJS-TK Cair Lebih Lama?