Jakarta, FORTUNE - PT Manggung Polahraya Tbk memproyeksikan pendapatan meningkat 125 persen (YoY) menjadi Rp180 miliar pada 2024, dari estimasi pendapatan sejumlah Rp80 miliar pada 2023.
Lebih lanjut, MANG memperkirakan proyeksi pendapatan itu mampu menghasilkan laba bersih senilai Rp15 miliar sampai dengan Rp20 miliar. Adapun, pada 2023, perseroan mengestimasikan laba bersih senilai Rp600 juta sampai dengan Rp800 juta.
Target ambisius itu dibidik MANG setelah menggelar IPO (Initial Public Offering) di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (11/1). Tahun politik tidak membuat perseroan gentar.
“Kami tidak mempermasalahkan tahun politik, kami terus bekerja mendapatkan tender apalagi kami kerja sama dengan BUMN dan swasta,” ujar Direktur Utama Manggung Polahraya Ni Ketut Mariani saat ditemui di Main Hall BEI setelah seremoni pencatatan saham perdana.
Apa yang melandasi optimisme tersebut? Direktur Pengembangan Usaha dan Sekretaris Perusahaan Lie Kurniawan menyoroti penambahan modal kerja dari dana IPO sebagai katalis utama pertumbuhan tahun ini. Lewat IPO, perseroan menawarkan 762,50 juta saham bernilai nominal Rp20 per saham. Dengan harga penawaran Rp100 per saham, perseroan menghimpun dana sejumlah Rp76,25 miliar. Seluruhnya akan perseroan gunakan sebagai modal kerja, di antaranya: biaya pokok untuk proses dari konstruksi gedung dan bangunan; pembangunan infrastruktur jalan; produksi aspal hot mix; produksi beton ready mix; serta gaji dan tunjangan.
“[Dengan penambahan modal kerja ini] secara kemampuan, kami bisa mengambil dan mengerjakan lebih banyak proyek secara bersamaan,” kata Kurniawan di kesempatan yang sama.
Proyek 2024 dan penopang pendapatan secara historis
Saat ini, perseroan juga tengah menangani tiga proyek yang sedang berjalan dengan nilai kontrak kumulatif Rp66 miliar. Di antaranya: pembangunan perumahan Green Kemilang di Lampung; pembangunan lapangan tenis Padel Court tahap I di Kemang, Jakarta; dan subkontraktor Proyek Preservasi Jalan dan Jembatan Ruas Jalan Tegineneng di SP Tanjung Karang KM 10.
Pada 2024 ini, proyek BUMN sudah dikantongi oleh MANG. Salah satunya kelanjutan pembangunan Bandara Kualanamu dengan Angkasa Pura dengan nilai kontrak sekitar Rp17 miliar. Dari ranah swasta, perseroan juga telah menandatangani kontrak dengan SBT, pengembang perumahan swasta.
Proyek-proyek yang sudah dilaksanakan oleh perseroan, antara lain: rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan Gedung BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah di Palu; proyek Pembangunan Laboratorium Teknik 5,1 Institut Teknologi Sumatra di Lampung; proyek renovasi Menara Siger Bakauheuni di Lampung, proyek Pembuatan Reservoir Tank Bandara Kualanamu di Medan; dan proyek Renovasi Ruang Tunggu Pelabuhan di Lampung.
Secara persentase, per Juni 2023, pendapatan perseroan didominasi dari segmen ritel aspal sebesar 50 persen. “Akhir tahun mungkin porsinya agak turun sedikit karena kami memperoleh pendapatan dari pembangunan jalan yang nilainya agak besar,” kata Kurniawan.