Jakarta, FORTUNE - Pemerintah menjadwalkan sesi lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Selasa (6/6), dengan target indikatif senilai Rp9 triliun.
Mengacu pada data situs web resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), seri SBSN itu terdiri dari: seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara-Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk). Dengan lelang itu, pemerinta bertujuan memenuhi sebagian target pembiayaan APBN 2023.
Adapun, berikut ini daftar seri SBSN yang akan pemerintah lelang pada pekan depan:
-
SPN-S 05122023 (new issuance), jatuh tempo pada 5 Desember 2023.
-
PBS036 (reopening), tanggal jatuh tempo 15 Agustus 2025.
-
PBS003 (reopening), tanggal jatuh tempo 15 Januari 2027.
-
PBSG001 (reopening), tanggal jatuh tempo 15 September 2029.
-
PBS037 (reopening), tanggal jatuh tempo 15 Maret 2036.
-
PBS033 (reopening), dengan tanggal jatuh tempo 15 Juni 2047.
Tanggal settlement, alokasi, dan peserta lelang
Tanggal settlement dari aksi lelang surat berharga negara itu jatuh pada 9 Juni 2023. Dengan alokasi pembelian nirkompetitif 50 persen dari total yang dimenangkan (Seri SPN-S 05122023, lalu 30 persen untuk seri lainnya.
Lalu, siapa saja peserta lelang SBSN pada awal Juni ini? Dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebagai diler utama, berikut lisnya: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Permata Tbk, PT Bank OCBC NISP, dan Standard Chartered Bank.
Hasil lelang akhir Mei 2023
Sebelumnya, pemerintah menyerap dana Rp7 triliun dari lelang SBSN atau sukuk negara pada 23 Mei 2023, dari total penawaran Rp54,75 triliun.
DJPPR melaporkan, ada enam seri SBSN dalam sesi lelang tersebut, yaitu: SPNS07112023, PBS036, PBS003, PBS037, PBS034, dan PBS033. PBS003 merupakan seri dengan nominal lelang tertinggi, yaitu Rp2,35 triliun dari total penawaran Rp7,26 triliun. Rata-rata yield tertimbang yang dimenangkan adalah 6 persen.
Lalu diikuti oleh PBS036 (Rp2,15 triliun), SPSNS07112023 (Rp1 triliun), PBS037 (Rp900 miliar), PBS033 (Rp500 miliar), dan PBS034 (Rp100 miliar).