Manggarai Barat, FORTUNE - Selepas melalui tahap soft launching beberapa bulan lalu, kontrak berjangka saham atau Single Stock Futures siap dirlis secara besar-besaran. Khususnya setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan izin kepada Anggota Bursa (AB) derivatif baru.
Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, peluncuran resmi atau grand launching SSF rencananya akan digelar pada pertengahan November 2024, yakni di pekan antara 11 sampai dengan 15 November.
"Sudah ada tiga Anggota Bursa (AB) dan kami harapkan juga pada saat grand launching sudah ada transaksi itu," demikian ujar Iman kepada awak media di Labuan Bajo, dikutip Jumat (1/11).
Adapun, ketiga AB yang sudah mengantongi izin menjajakan produk derivatif itu adalah PT Binaartha Sekuritas (sejak 22 April 2024), lalu dilengkapi dengan AB derivatif terbaru, yakni PT Ajaib Sekuritas Asia dan PT Phintraco Sekuritas.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menyebut, lisensi milik Ajaib dan Phintraco Sekuritas akan mulai berlaku pada 7 November 2024.
Nantinya, para AB dengan izin tersebut akan bisa menawarkan produk-produk kontrak berjangka yang tersedia di BEI. Dikutip dari situs web BEI, produk-produk derivatif itu termasuk: IDX30 Futures, Basket Bond Futures, Indonesia Government Bond Futures, dan IDX LQ45 Futures.
Adapun, pada 2025, BEI menargetkan volume transaksi dari produk SSF bisa menyentuh 1 juta kontrak. Produk SSF sendiri didasari oleh underlying saham dari 5 saham dalam Indeks LQ45, yang mencakup PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Lebih lanjut, masing-masing SSF memiliki tiga periode kontrak, yakni 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. Saat ini terdapat 15 seri SSF yang bisa investor transaksikan di pasar.
Sebelumnya, pada Agustus 2024, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BEI 1, Firza Rizqi Putra mengatakan, "Saat investor sudah paham dan aktif, tahun depan kami menargetkan total volume transaksi sekitar 850.000 sampai dengan 1 juta kontrak."