Ada Ragam Sentimen Ekonomi, IHSG Hari Ini Rawan Koreksi

Sentimen datang dari regional hingga domestik.

Ada Ragam Sentimen Ekonomi, IHSG Hari Ini Rawan Koreksi
Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diprediksi melemah setelah naik 0,99 persen kemarin.
  • Analis memproyeksikan IHSG bergerak pada kisaran support 7.085 dan resisten 7.150.
  • Pasar fokus pada data ekonomi Tiongkok dan Jepang serta cadangan devisa Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi melemah pada Rabu (7/8) setelah ditutup naik 0,99 persen pada level 7.129,21 kemarin sore.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan IHSG akan membuka peluang untuk melanjutkan penguatannya menuju 7.264 jika hari ini mampu menembus teritori di atas 7.184. 

"Namun, selama IHSG masih di bawah 7.184, maka IHSG dapat melanjutkan tren turunnya menuju 6.950," kata Ivan dalam riset hariannya kepada Fortune Indonesia.

Level support IHSG hari ini adalah 6.949, 6.839, dan 6.782. Sementara itu, level resistennya 7.184, 7.264, dan 7.374. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish.

Ivan memproyeksikan IHSG hari ini bergerak pada kisaran support 7.085 dan resisten 7.150. Daftar saham yang ia soroti hari ini, yakni: ACES, ANTM, BBRI, BRPT, dan MDKA.

Di sisi lain, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memprediksi IHSG hari ini melaju pada rentang support 7.310, pivot 7.335, dan resisten 7.450.

Menurutnya, IHSG bergerak sesuai perkiraan dengan uji coba level 7.100 sampai dengan 7.120 pada Selasa (6/8).

"IHSG berpotensi lanjutkan rebound ke 7.150 sampai dengan 7.180 pada Rabu (7/8)," kata Valdy dalam riset hariannya.

Fokus pasar akan tertuju pada data-data ekonomi penting pada hari ini (7/8). Tiongkok diperkirakan kembali catat surplus neraca perdagangan, seiring dengan perbaikan pertumbuhan nilai ekspor dan impor pada Juli 2024.

Di lain sisi, Jepang dijadwalkan merilis data Coincidence dan Leading Economic Index pada Juni 2024. Sayangnya, kedua data itu justru diperkirakan turun dari kondisi Mei 2024.

Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi rilis cadangan devisa per 31 Juli 2024. Cadangan devisa diperkirakan mengalami penurunan sejalan dengan upaya pemerintah menjaga stabiitas nilai tukar rupiah pada Juli 2024.

Valdy menambahkan cadangan itu diyakini masih jauh di atas batas kecukupan internasional 3 bulan impor.

Di tengah sentimen-sentimen itu, Phintraco Sekuritas menyoroti sejumlah saham pilihan pada perdagangan Rabu (7/8), yakni: JSMR, EXCL, ISAT, BRIS, dan BBTN.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA