Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan melemah pada Selasa (5/11), setelah ditutup menurun 0,34 persen pada Senin (4/11) sore.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG saat ini berada dalam dua kemungkinan skenario, yakni: menyelesaikan wave y dari (iv) dari [i] di sekitar support Fibonacci 7.347. "Atau melanjutkan pelemahan menuju 7.230 sebagai bagian dari wave (w) dari [w] dalam skenario konsolidasi yang lebih besar yang dimulai pada April 2022," jelas Ivan dalam riset hariannya.
Adapun, level support IHSG hari ini berada di 7.449, 7.386, dan 7.347. Di sisi lain, level resistennya berada di 7.536, 7.617, 7.666, dan 7.752. Indikator MACD menunjukkan momentum bearish.
Binaartha Sekuritas sendiri memprediksi IHSG hari ini bergerak di antara support 7.455 dan resisten 7.515. Daftar saham yang Ivan soroti pada perdagangan hari ini, meliputi: ANTM, ARTO, PTBA, INDF, dan UNVR.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini melaju di antara support 7.400, pivot 7.450, dan resisten 7.500. Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas hari Selasa (5/11) adalah BBNI, BBRI, ICBP, AMRT, INDF, dan ANTM.
Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, kecenderungan wait and see pelaku pasar global di hari Pemilu Amerika Serikat (5/11) kemungkinan turut membatasi pergerakan IHSG pada Selasa (5/11).
Secara teknikal, IHSG membentuk lower-shadow panjang dari perdagangan Senin (4/11). Hal ini mengindikasikan peluang technical rebound. "Dengan demikian, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di kisaran 7.450-7.500 pada perdagangan Selasa (5/11)," kata Valdy dalam risetnya.
Di samping Pemilu AS, hal lain yang ditunggu pasar adalah keputusan FOMC the Fed pada 9 November 2024. CME FedWatch Tools mencatat peluang 98 persen pemangkasan 25 bps dalam FOMC tersebut, cenderung meningkat dalam beberapa hari terakhir. Salah satu pemicunya adalah data penyerapan tenaga kerja baru di AS yang turun ke level terendah sejak 2020 di Oktober 2024.
Dari data ekonomi, pasar mengantisipasi data indeks sektor jasa AS dan Eropa. Dari dalam negeri, pasar menantikan data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 yang diyakini masih bertahan di atas 5 persen (YoY).