Jakarta, FORTUNE - Emiten Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berniat melakukan spin-off (pemisahan) terhadap anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Itu akan dilakukan lewat divestasi seluruh kepemilikan saham AAI.
ADRO mengumumkan rencana transaksi penjualan maksimal seluruh saham AAI milik perseroan. Per 11 September 2024, ADRO tercata memiliki 7.008.202.240 atau 99,99 persen saham AAI. Itu setara dengan Rp21,90 triliun.
Mengenai harga penawaran, ADRO akan mengacu pada harga rata-rata tertimbang yang akan terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AAI di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam prospektus rencana transaksi, ADRO menyatakan rencana memisahkan bisnis pilar pertambangan dan sejumlah bisnis pendukung di bawah AAI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green. Hal itu demi mendukung komitmen perseroan untuk mengantongi sekitar 50 persen total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada 2030.
"Langkah ini juga dipandang efektif untuk memaksimalkan kinerja AAI dan pilar-pilar bisnis non-batu bara termal tersebut, karena memungkinkan setiap perusahaan untuk berfokus pada pengembangan keunggulan inti masing-masing," tulis Manajemen Adaro Energy Indonesia dalam keterbukaan informasi perseroan, dikutip Kamis (12/9).
Selain itu, pemisahan bisnis itu dinilai akan membantu bisnis hijau ADRO untuk beroleh akses terhadap sumber pembiayaan lebih banyak, biaya pendaan lebih kompetitif, juga memberi akses yang lebih baik pada proyek-proyek ramah lingkungan dengan partner bisnis potensial peringkat atas.
"Serta memberikan opsi investasi yang lebih banyak pada investor publik untuk berinvestasi sesuai dengan minat dan pandangannya," imbuh manajemen.
Adapun, AAI merupakan entitas anak usaha ADRO yang memegang saham sejumlah perusahaan tambang batu bara termal dengan kadar polutan rendah, yaitu: PT Adaro Indonesia, PT Semesta Centramas, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai.
Selain itu, AAI pun mempunyai saham di dua perusahaan batu bara termal yang masih dalam pengembangan, yang mencakup: PT Ratah Coal dan PT Pari Coal. Ditambah dengan sejumlah lini bisnis jasa logistik serta pertanahan, air, investasi, dan ketenagalistrikan.
"Perseroan berencana menyelenggarakan RUPSLB secara tatap muka dan daring (hybrid) untuk menyetujui rencana transaksi, pada 18 Oktober 2024," tulis ADRO.
Menanggapi pengumuman itu, saham ADRO melejit 12,50 persen ke harga Rp3.960 per Kamis pukul 13.19 WIB.