Aksi Jual Mulai Mereda, IHSG Diproyeksi Lanjut Menguat

Penguatan diprediksi naik jika bertahan di atas 7.350.

Aksi Jual Mulai Mereda, IHSG Diproyeksi Lanjut Menguat
Pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diproyeksikan melanjutkan penguatan setelah ditutup naik 0,95 persen ke level 7.382,78 di akhir pekan lalu.
  • Pasar global mengantisipasi rilis data inflasi di Amerika bulan November 2024 dan keputusan suku bunga ECB yang dapat mempengaruhi pandangan pasar.
  • Dari pasar regional, pasar mengantisipasi rilis data pertumbuhan tahunan final PDB di Jepang dan China serta data keyakinan konsumen pada November 2024 di pasar domestik.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan melanjutkan penguatan pada Senin (9/12), setelah ditutup naik 0,95 persen ke level 7.382,78 di akhir pekan lalu.

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy K mengatakan secara teknikal, terdapat pelebaran positive slope pada indikator MACD serta indikator Stochastic RSI berada di overbought area.

"Jika IHSG mampu berada di atas level 7.350 maka berpotensi lanjutkan penguatan uji MA50 di kisaran level 7.450 pada perdagangan Senin (9/12)," jelasnya dalam riset harian.

Dari pasar global, pasar mengantisipasi rilis data Inflasi di Amerika bulan November 2024 yang dijadwalkan rilis pekan depan (11/12) dan diperkirakan mengalami kenaikan ke level 2,7 persen (YoY) dari 2,6 persen (YoY). Perkiraan tersebut diyakini dapat mempengaruhi pandangan pasar terhadap peluang pemangkasan sukubunga The Fed pada FOMC Desember 2024.

Selain itu, Amerika juga dijadwalkan rilis data PPI bulan November 2024 pada Kamis (12/12) dan diperkirakan meningkat ke level 0,3 persen (MoM) dari 0,2 persen (MoM).

Dari Kawasan Eropa, pasar mengantisipasi keputusan suku bunga ECB yang dijadwalkan rilis pada Kamis ini. Pasar memperkirakan ECB akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps dari 3,4 persen menjadi 3,15 persen. Perkiraan tersebut seiring dengan peningkatan Inflasi di Euro Area di November 2024 yang tercatat di level 2,3 persen dari 2 persen pada Oktober 2024.

Selain itu, pasar akan mengantisipasi rilis data neraca perdagangan bulan Oktober 2024 di Jerman (13/12) yang diperkirakan turun €15.7 miliar dari €17 miliar di September 2024.

Dari pasar regional, pasar mengantisipasi rilis data pertumbuhan tahunan final PDB pada kuartal III 2024 di Jepang (9/12) yang diperkirakan melambat ke level 0,9 persen dari 2,9 persen pada kuartal II 2024. Selain itu, China dijadwalkan rilis data Inflasi bulan November 2024 di China di pekan depan (9/12) yang diperkirakan naik ke level 0,5 persen (YoY) dari 0,3 persen (YoY) pada Oktober 2024.

Perkiraan tersebut menandakan bahwa konsumsi domestik di China mengalami perbaikan.

"Sementara dari pasar domestik, pasar mengantisipasi rilis data keyakinan konsumen pada November 2024 yang diperkirakan tetap terjaga di atas level 120 meskipun sedikit turun ke level 121 dari level 121,1 pada Oktober 2024," jelas Valdy.

Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas pada Senin (9/12) adalah JPFA, EXCL, AKRA, BBTN, MEDC, ERAA, dan TOWR.

Sementara itu, CGS International Sekuritas Indonesia menjelaskan, menguatnya mayoritas indeks di bursa Wall Street seriring terbukannya peluang pemangkasan suku bunga acuan paska rislis data nonfarm payrolls diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.

Selain itu, aksi jual investor asing yang mulai mereda dan sudah mulai jelasnya beberapa kebijakan dari pemerintah diprediksi akan menjadi tambahan sentimen positif untuk IHSG.

Tim CGS International Sekuritas memprediksi IHSG melanjutkan penguatannya dengan kisaran support 7.330/7.280 dan resisten 7.435/7.490. Saham-saham pilihannya, yakni: ELSA, EXCL, JPFA, BREN, GOTO, dan BRIS.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Inilah Orang Muda Berpengaruh pada Fortune Indonesia 40 Under 40: 2025
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
GOTO dan Grab Bicarakan Merger pada 2025, Makin Intensif
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 05 February 2025
GAPEKA 2025 Berlaku, Apa Saja yang Berubah?
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 04 February 2025