Bayar Utang, MDKA Kucurkan Pinjaman US$200 Juta ke Anak Usaha

Jumlah itu setara 22,34 persen dari total ekuitas.

Bayar Utang, MDKA Kucurkan Pinjaman  US$200 Juta ke Anak Usaha
Tambang emas bawah tanah Merdeka Copper Gold di Tumpang Pitu, Jawa Timur. Doc. MDKA
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Portofolio Saratoga Grup, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), bakal mengucurkan pinjaman kepada anak usahanya, PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) senilai maksimal US$200 juta atau sekitar Rp2,97 trilun. 

Jumlah tersebut setara 22,34 persen dari total ekuitas konsolidasi perseroan. Pinjaman tersebut akan dikenai bunga dengan tingkat LIBOR tiga bulanan (atau jika lembaran atau layanan itu tidak tersedia, tingkat lainnya yang ditetapkan secara internasional sebagai pengganti darinya) ditambah margin 5 persen per tahun.

Corporate Secretary Merdeka Copper Gold dalam keterbukaan informasi mengatakan, dengan pelaksanaan transaksi, MDKA bakal menyokong pendanaan MTI sehingga anak usahanya itu bisa menjalankan usaha lebih optimal. "Hal ini diharapkan akan berdampak positif terhadap perseroan," katanya, Jumat (19/8). 

Adapun dana yang diperoleh tersebut digunakan untuk membayar kembali utang kepada pihak lain dan/atau kepada MDKA, belanja modal, biaya konstruksi, dan kegiatan operasional.

Tentang MTI

MTI sendiri adalah perusahaan patungan antara MTI dan Tsingshan Group Ltd. yang bergerak di bidang kimia dasar anorganik lain, industri besi dan baja dasar, industri pembuatan logam dasar mulia, industri pembuatan logam dasar bukan besi, dan penyelenggaraan telekomunikasi khusus.

MDKA secara tidak langsung memiliki 79,99 persen saham MTI. Perushaan menjalankan kegiatan di Morowali, Sulawesi Tengah.

Selama jangka waktu pinjaman, MTI wajib menjaga agar pengurusnya tak terlibat status masalah atau perkara hukum yang bisa berdampak pada kelangsungan usahanya.

Sehari setelah pengumuman, saham MDKA menguat 1,65 persen sepanjang Jumat, walau masih terpantau terkoreksi 4,01 persen selama sepekan terakhir.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya