Jakarta, FORTUNE - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membidik kenaikan laba bersih 12 persen hingga 15 persen (YoY) pada 2024. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE di Gresik menjadi kunci penting. Bersamaan dengan bisnis BBM.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo, Suresh Vembu berkomitmen menjaga pertumbuhan, memperluas operasional di bisnis perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM), mendongkrak penjualan tanah di KEK JIIPE, serta membangun infrastruktur dan utilitas demi menambah pendapatan berulang atau recurring income. Itu mencakup dari jasa tenaga listrik, utilitas, gas, air, dan operasional pelabuhan.
Salah satu penopang dari proyeksi pertumbuhan itu adalah penjualan tanah di KEK JIIPE, Gresik. Pada 2024, perseroan mengharapkan penjualan tanah 130 hektare, naik dibandingkan pada 2023, yakni 90 hektare.
Suresh mengatakan, “Pendapatan utilitas dan pelabuhan di JIIPE akan naik secara signifikan pada 2024, dengan dimulainya produksi industri besar.”
Adapun, pada paparan publik akhir November lalu, AKRA menyebut terdapat 850 hektare lahan di KEK JIIPE yang siap dijual. Total nilai indikatifnya mulai dari Rp19 triliun sampai dengan Rp20 triliun. Per 9 bulan pertama 2023, lahan yang terjual dan tersewa di JIIPE baru 342 hektare.
Sementara, peluang monetisasi pendapatan dari utilitas mencapai 1,1 GW-1,3 GW; 800-850 LPS; dan 65-75 MMCFD jika semua tenant memanfaatkan fasilitas di JIIPE secara keseluruhan.
Belum lagi, dengan potensi monetisasi pelabuhan laut dengan kapasitas 10 juta ton kargo curah, yang bahkan berpotensi dikembangkan lagi dengan luas total 400 hektare serta kedalaman hingga 16 meter.
Proyeksi pertumbuhan bisnis distribusi
Untuk bisnis perdagangan dan distribusi, AKR Corporindo membidik pertumbuhan di rentang 6 persen hingga 8 persen (YoY). “Permintaan terhadap biosolar dan BBM diproyeksi akan naik di wilayah-wilayah utama, termasuk Indonesia Timur, sedangkan permintaan bahan kimia bakal didorong oleh smelter,” kata Suresh dalam keterangannya, Senin (11/12).
Lebih lanjut, untuk pendapatan logistik pihak ketiga harapannya naik signifikan, seiring dengan investasi kapal, truk, dan peningkatan efisiensi guna memenuhi permintaan di pasar baru seperti Indonesia Timur dan lainnya.