Jakarta, FORTUNE - Di dunia finansial, ada istilah earning per share atau EPS. Itu mengacu pada hasil pembagian dari laba perusahaan dan total saham beredarnya. Makin tinggi nilai EPS, maka perseroan dinilai makin menguntungkan.
Melansir Investopedia, EPS merupakan gambaran dari profit yang perusahaan hasilkan tiap lembar saham. Itu juga menjadi metrik umum untuk memproyeksikan valuasi perusahaan itu.
Sama dengan metrik keuangan lain, laba per saham penting dibandingkan dengan milik kompetitor serupa di industri.
Lebih lanjut, ternyata ada berbagai cara untuk memperoleh nilai laba per saham. Contohnya, penghitungan berbasis dilusi atau pengecualian pos luar biasa. Tapi, secara terperinci, berikut cara menghitung laba per saham perusahaan.
Ilustrasi cara hitung EPS
EPS juga sama seperti selisih antara laba bersih dan dividen preferen, lalu dibagi jumlah rata-rata saham biasa yang beredar.
Contohnya, Perusahaan A mencetak laba bersih senilai Rp15,5 miliar pada 2021. Sementara dividen saham preferennya mencapai Rp2,0 miliar; dengan rerata saham biasa beredar 10,2 miliar.
Maka, rumus mencari EPS-nya adalah:
EPS = (Rp15,5 miliar - Rp2,0 miliar) / 10,2 miliar = Rp1,3.
Artinya, laba per saham dari Perusahaan A adalah Rp1,3.
Pentingnya laba per saham
Mengapa laba per saham penting untuk Anda ketahui? Sebab, ini salah satu metrik yang bisa jadi dasar penentu arah prospek keuangan perseroan.
Bukan hanya para investor, para analis juga menggunakan laba per saham dalam mengukur kesehatan keuangan perusahaan. Karena semakin tinggi EPS, maka itu berarti profit perseroan makin kuat–karena dapat mengembalikan uang pemegang saham lebih tinggi. Ini juga jadi indikasi dalam penilaian kompetisi antarperusahaan di satu industri.
Dalam jangka waktu lebih panjang, EPS bisa jadi indikator stabilitas pertumbuhan perusahaan. Jika EPS terus meningkat bertahun-tahun, maka investasi di perusahaan itu tergolong lebih andal daripada yang EPS-nya terkoreksi atau fluktuatif.
Tipe-tipe EPS
Lebih lanjut, ada berbagai tipe EPS, di antaranya:
- Trailing EPS: ini mengacu pada data tahun sebelumnya. Penghitungannya menggunakan pendapatan empat kuartal sebelumnya. Karena itu, penghitungannya berbasis angka aktual.
- EPS saat ini: tipe yang ini dihitung berdasarkan hasil pada empat kuartal di tahun fiskal yang berjalan. Ini memakai kombinasi antara data aktual dan data proyeksi.
- Forward EPS: EPS ini memproyeksikan prospek selama empat kuartal ke depan. Pembuatnya bisa perusahaan ataupun analis. Dus, data penghitungannya adalah data perkiraan konsensus.