Apa Kabar Rencana Delisting META Milik Grup Salim?

Masih ada ribuan investor minoritas yang belum tender offer.

Apa Kabar Rencana Delisting META Milik Grup Salim?
Paparan publik Nusantara Infrastructure pada Mei 2022. Manajemen Perusahaan yang diwakili oleh Bapak Ramdani Basri, Direktur Utama Perusahaan dan Bapak Danni Hasan, Direktur memaparkan kinerja dan performa serta rencana Perusahaan ke depannya. (Doc: META)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Delisting saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) milik Grup Salim masih tertunda karena 6.110 investor belum berpartisipasi dalam tender offer perseroan.
  • Perseroan memohon perpanjangan PTS tahap selanjutnya oleh MPTIS ke OJK, namun belum mendapat persetujuan, sesuai Pasal 17 ayat (2) POJK No. 54/2015.
  • Metro Pacific Tollways Indonesia akan terus menggelar PTS sampai META dapat melaksanakan privatisasi sesuai persyaratan, sambil melaporkan akuisisi saham PT Jasamarga Transjawa Tol senilai Rp15,75 triliun.

Jakarta, FORTUNE - Aksi Delisting saham atau privatisasi PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) milik Grup Salim belum juga rampung. Penyebabnya, karena masih ada ribuan investor yang belum berpartisipasi dalam rangkaian Tender Offer perseroan.

Direktur Utama Nusantara Insfrastructure, M. Ramdani Basri menyebutkan, per akhir September 2024, masih tersisa 6.110 pemegang saham minoritas META setelah perseroan menggelar dua kali tender offer atau PTS (Penawaran Tender Sukarela).

"Pada November 2024, perseroan memohon perpanjangan PTS tahap selanjutnya oleh MPTIS (PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services), saat ini sedang dalam proses pengajuan ke OJK," kata Ramdani dalam paparan publik tahunan, Kamis (21/11).

Karena masih belum mendapat persetujuan dari OJK, perseroan belum dapat mengumumkan jadwal periode PTS lanjutan. Hal itu sesuai dengan Pasal 17 ayat (2) POJK No. 54/2015, periode PTS dapat diperpanjang maksimal 90 hari, kecuali mendapat persetujuan lain dari OJK.

Sebelum ini, Direktur Utama Metro Pacific Tollways Indonesia, Denn Charly Gonzales Espanola menyatakan, perusahaannya akan terus menggeelar PTS sampai META dapat melaksanakan privatisasi sesuai persyaratan.

Adapun, sejak 8 Januari 2024, perseroan telah menyampaikan keterbukaan soal PTS. Setelah mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 15 Maret 2024, periode PTS pun dimulai pada Maret 2024.

Kemudian, pada 18 April 2024, perseroan memperpanjang PTS tahap 1. Tahap 1 perpanjangan PTS berakhir pada 17 Mei 2024. Di sisi lain, perpanjangan PTS tahap 2 berlangsung pada 20 Mei 2024 dan selesai pada 14 Juni 2024.

"Mudah-mudahan Bapak dan Ibu dapat terus mengikuti informasi yang diberikan perseroan dalam program PTS atau go private META," kata Ramdani lagi.

Selain soal PTS, perseroan pun melaporkan mengenai entitas anaknya, PT Margautama Nusantara (MUN) yang mengakuisisi 35 persen saham PT Jasamarga Transjawa Tol bersama konsorsium Metro Pacific Tollways Corp dan GIC Pte. Ltd. Nilainya mencapai Rp15,75 triliun.

Saham META sendiri terakhir diperdagangkan di angka Rp238.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya