Apa Perbedaan Saham dan Obligasi? Cek di Sini!

Sudah tahu perbedaan saham dan obligasi?

Apa Perbedaan Saham dan Obligasi? Cek di Sini!
ilustrasi candlestick (pexels.com/Alesia Kozik)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Apa perbedaan saham dan obligasi? Keduanya sama-sama instrumen yang dapat Anda pertimbangkan dalam opsi berinvestasi. Namun, karakteristiknya berbeda.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebelumnya menyoroti prospek masuk ke instrumen obligasi di tengah koreksi pasar saham. Khususnya untuk yang bertenor jangka menengah dan panjang.

Per Senin (17/4) saja, IHSG kembali terkoreksi 0,45 persen ke level 6.787,58 setelah konsisten bergerak di zona merah pascapenguatan di pembukaan perdagangan.

Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk memulai investasi di obligasi sebagai alternatif saham, Anda perlu lebih dulu mengenal kedua instrumen tersebut. Agar keputusan investasi Anda berlandaskan data dan riset. Adapun, nerikut ulasan informasi terkait persamaan dan perbedaan di antara keduanya.

Persamaan saham dan obligasi

Shutterstock/Elena_Dig

Selain perbedaan, saham dan obligasi juga mempunyai sejumlah kesamaan. Apa itu? Mengutip CIMB Niaga, berikut informasinya.

  • Punya klaim atas aktiva dan laba

Baik investor saham maupun obligasi sama-sama berhak atas pendapatan, berupa aset berbentuk uang ataupun bentuk lain. Kapan klaim itu berlaku? Ketika Anda membeli saham dan menandatangani obligasi.

  • Sama-sama surat berharga

Pemilik saham dan obligasi sama-sama punya surat berharga berupa berkas hitam di atas putih. Surat itu pun dijual-belikan di bursa efek ataupun pasar modal.

  • Mempunyai hak tebus

Pemilik obligasi dan saham pun punya hak tebus, yang memberi mereka opsi menukar obligasi dan saham dengan uang tunai.

Perbedaan saham dan obligasi

ilustrasi saham (unsplash.com/Austin Distel)

Bagaimana dengan perbedaan saham dan obligasi? Berikut ulasannya.

  • Tingkat keuntungan

Pertama-tama, level keuntungan antara saham dan obligasi berbeda. Pada saham, keuntungannya fluktuatif dan risikonya lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi. Itu juga bergantung pada fundamental atau kinerja emiten.

Di sisi lain, pemilik obligasi dapat mengantongi keuntungan dengan stabil hingga jatuh tempo. Risikonya juga lebih rendah dibandingkan saham.

  • Pajak

Kedua, pajak dari saham dan obligasi pun berbeda. Dividen saham sudah dipotong oleh pajak. Sementara itu, bunga obligasi sudah lebih dulu dikeluarkan sebagai biaya atau cost.

  • Masa berlaku

Batas waktu antara saham dan obligasi pun tidak sama. Investor saham berhak atas keuntungan dan memberi suara selama emiten masih beroperasi dan surat kepemilikan sahamnya masih ada.

Di sisi lain, kepemilikan obligasi berakhir pada tanggal jatuh tempo. Dus, instrumen ini dapat Anda pertimbangkan dalam jangka panjang.

Demikian informasi seputar persamaan serta perbedaan saham dan obligasi. Semoga dapat membantu proses riset Anda!

Related Topics

SahamObligasi

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA