Apa Sektor Saham Bagus 2023? Ini Jawaban Analis

Beberapa sektor saham berprospek bagus di 2023.

Apa Sektor Saham Bagus 2023? Ini Jawaban Analis
ilustrasi candlestick (pexels.com/Alesia Kozik)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Apa saja sektor saham bagus 2023, di tengah dinamika ekonomi global dan perkembangan ekonomi nasional?

Head of Research BCA Sekuritas, Andre Benas mengatakan, berkaca dari 2022, IHSG sempat mencetak all time high menembus 7.000. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat itu juga masih mencapai 5,31 persen. Sementara di tahun ini, suku bunga dan inflasi relatif tinggi.

“Sekarang kita menunggu suku bunga akan naik sampai batas apa?” Ujarnya di acara BCA Expoversary 2023, Senin (27/2).

Dengan kondisi itu, ia menyorot saham sektor perbankan berkapitalisasi besar dan sektor consumer goods. Menurutnya, keduanya masih menjanjikan. Mengapa demikian? Apa landasan yang mendasari itu? Berikut ulasan informasi dari Andre dan sejumlah analis lain.

Sektor saham bagus 2023: dari perbankan sampai consumer goods

  • Perbankan

Pertama-tama, Andre optimistis dengan sektor perbankan karena beberapa hal. Pertama, kondisinya masih begitu kondusif. Kenaikan suku bunga saat ini melahirkan kesempatan bagi emiten perbankan untuk meningkatkan margin bunga bersih.

“Kita bisa lihat pertumbuhan kredit tidak ada masalah bila dilihat dari ramainya BCA Expoversary [2023] ini, menunjukkan konsumsi masyarakat masih baik. NPL [non performing loan] pun masih rendah,” ujarnya.

Lebih lanjut, apabila pertumbuhan kredit  hingga semester kedua masih melampaui 10 persen, ia menilai sektor perbankan masih akan mencetak profit. Untuk pembeliannya, ia menyarankan pembelian saat terjadi koreksi.

Lalu, menurut Value Investor, Rivan Kurniawan, para investor pun dapat mencermati beberapa rasio perbankan, layaknya CAR (capital adequacy ratio), NPL, dan rasio CASA (current account savings account).

Ia mengatakan, “Dengan tren kenaikan suku bunga, bank-bank berasio CASA tinggi akan menikmati margin lebih tinggi dan tentu akan berdampak positif pada profitabilitas.”

  • Consumer goods

Sektor kedua, consumer goods atau barang-barang konsumen. Katalisnya beragam, dari kenaikan UMP, idulfitri, sampai dengan momentum pemilu yang akan berjalan pada awal 2024.

Di dalamnya termasuk juga emiten ritel, seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Ekspansi gerai ritel di tengah katalis positif sektor dinilai akan menjadi sentimen positif emiten tersebut. Head of Research NH Korindo Sekuritas, Liza Camelia Suryanata menyebut, jaringan Alfamart yang menjangkau area permukiman masyarakat akan menajdi poin tambahan. 

  • Komoditas di luar batu bara

Emiten-emiten di sektor komoditas, subsektor di luar batu bara–seperti minyak dan gas, nikel, serta pulp and paper–juga patut Anda cermati. Menurut Rivan, itu karena subsektor tersebut belum memperoleh momentum sebaik batu bara pada 2022. Ia memperkirakan momentum positif itu bisa diraih tahun ini.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024