Awal Pekan, IHSG Diprediksi Melaju di Pola Sideways

Dua analis menilai IHSG berpotensi terkoreksi.

Awal Pekan, IHSG Diprediksi Melaju di Pola Sideways
Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melaju dengan pola sideways, Senin (20/2), karena masih dihantui risiko tekanan seiring dengan rilis data kinerja tahunan emiten.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, menambahkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia pun belum cukup deras. “Sehingga peluang terjadinya tekanan jangka pendek juga masih terbuka,” katanya melalui riset harian, dikutip Senin.

Kendati demikian, potensi koreksi itu dapat investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian untuk jangka menengah sampai jangka panjang.

William memproyeksikan IHSG melaju di antara support 6.852 dan resisten di 6.988. Saham-saham pilihannya, terdiri dari HMSP, JSMR, ASRI, ICBP, BBCA, ASII, BMRI, dan AALI.

Senada dengan William, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memprediksi IHSG terkoreksi menuju area 6.712 sampai 6.800 jika belum bisa break resisten di level 6.961. Apalagi, bila break 6.803.

Tapi, pada skenario terbaiknya, IHSG diproyeksi menguat menuju 7.064 sampai 7.184 jika mampu menembus resisten 6.803.

Level support IHSG menurut MNC Sekuritas, yakni: 6.803 dan 6.767, sedangkan resistennya di 6.961 dan 7.053. Saham pilihannya, yaitu AUTO, BEST, INDY, dan MARK.

Peluang penguatan IHSG hari ini

Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memproyeksikan IHSG menguat terbatas di rentang 6.875 sampai dengan 6.930 hari ini karena masih ditutup di atas garis SMA-20 pada Jumat (17/2). 

Meski demikian, IHSG akan melanjutkan fase koreksi wave b menuju 6.807 jika tetap berada di bawah 6.964. Level support IHSG berada pada 6.858, 6.807, dan 6.760. Lalu, resistennya di level 6.968, 7.000, dan 7.064. Saham pilihannya, terdiri dari BMRI, INDF, KLBF, MEDC, dan TBIG.

Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup stagnan pada level 6.895,71. Sepanjang perdagangan pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan rata-rata nilai transaksi harian (RTNH) tertekan 6,38 persen menjadi Rp9,1 triliun.

Itu terjadi seiring dengan penurunan rata-rata frekuensi transaksi harian 3,52 persen menjadi 1,07 kali; dari sebelumnya 1,11 kali. Volume transaksi harian pun menurun 1,8 persen menjadi 20,17 miliar saham.

Akan tetapi, selama sepekan, IHSG masih tercatat naik 0,22 persen. Begitu juga dengan tingkat kapitalisasi pasar yang meningkat 0,14 persen menjadi Rp9.503,09 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga