Jakarta, FORTUNE - PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) resmi masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/2). Namun, sahamnya malah terjerembap ke level auto reject bawah (ARB) pada hari perdana perdagangan.
Data IDX Mobile per Kamis pukul 15.42 WIB, harga saham BAIK tertekan 24,46 persen ke harga Rp210 per saham, dari harga penawaran Rp278 per saham.
Padahal, dalam pembukaan perdagangan hari ini, BAIK sempat naik ke harga Rp346 per saham.
PT Bersama Mencapai Puncak Tbk adalah induk usaha Ayam Goreng Nelongso yang berasal dari Kota Malang, Jawa Timur, yang didirikan pada Februari 2018.
Perseroan menjual 225,00 juta saham dalam gelaran IPO (Initial Public Offering) dengan nilai nominal Rp50 per saham. Jumlah nilai penawaran umum BAIK adalah Rp62,55 miliar.
Setelah IPO, bagaimana rencana bisnisnya?
Sekitar 65,69 persen dana akan mereka manfaatkan untuk biaya operasional (opex) dengan tujuan pembelian bahan baku, biaya pengembangan produk, pemasaran, dan branding.
Kemudian, 21,37 persen akan digunakan untuk renovasi gerai, gudang, dan kantor, dan sistem otomatisasi guna menyokong bisnis sebagai wadah penyimpanan persediaan bahan baku secara lebih besar.
Ada 23 gerai dan 1 gudang yang akan diperbaiki.
“Saat ini utilisasi gudang perseroan baik yang terdapat di Malang ataupun di Jakarta telah mencapai kapasitas sekitar 90 persen, tapi perseroan akan melakukan renovasi lebih dahulu di gudang yang berlokasi di Malang,” ujar Direktur Utama Bersama Mencapai Puncak, Nanang Suherman, Kamis (15/2).
Lebih lanjut, perseroan akan mengalokasikan 9,64 persen dana IPO untuk perpanjangan sewa gerai lama demi mendukung ekspansi bisnis.
Selain itu, dia juga akan memperpanjang sewa atas 18 gerai lama dengan total nilai sewa sekitar Rp5,6 miliar dan akan dilakukan dengan pihak ketiga.
Ayam Goreng Nelongso akan menambah 10-15 gerai di Jawa Barat dan Jakarta. Bahkan, dua sampai tiga gerai anyar di IKN Nusantara, tetapi akan meninjau dulu perkembangan ke depannya.
“Kami sudah pastikan pemilihan lokasi strategis. Pembukaan gerai baru di IKN harapannya bisa memenuhi target pertumbuhan gerai yang lebih agresif tahun 2024,” kata Nanang.
Perusahaan itu berniat melebarkan sayapnya ke pasar internasional, yaitu Singapura dan Malaysia.
