Bagaimana Dampak Konflik Timur Tengah terhadap IHSG?

Apa dampak konflik Israel dan Hammas?

Bagaimana Dampak Konflik Timur Tengah terhadap IHSG?
ilustrasi candlestick (pexels.com/AlphaTradeZone)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bagaimana dampak konflik antara Israel dan Hammas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan emiten?

Menurut Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), Martha Christina, konflik di Timur Tengah itu berdampak terbatas terhadap IHSG, sepanjang konflik tak meluas ke negara-negara sekitarnya. Terutama negara-negara penghasil minyak.

“Apalagi [konflik] ini berusaha diredam agar tak menyebabkan kenaikan harga minyak [lanjutan]. Ditambah, setelah pandemi, saat ini hampir semua negara di dunia sedang menghadapi inflasi,” imbuhnya di Media Day Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) Oktober, Selasa (17/10).

Jika kenaikan harga minyak terbatas, maka seharusnya pengaruh terhadap emiten-emiten terkait energi pun terbatas. Tapi, lain lagi ceritanya apabila konflik meluas dan mendorong harga minyak ke level tertinggi. Karena hal itu bisa berujung pada kenaikan harga BBM non-subsidi dan mengerek naik inflasi.

“Kalau saat ini belum ada perkiraan kenaikan [harga minyak] ke level sana [US$100 per barel]. Lonjakan-lonjakan ini kami lihat sementara. Secara fundamental belum ada dari segi demand, kecuali kalau dari suplai ada gangguan,” jelasnya.

Lebih lanjut, menurutnya, pelaku pasar masih meninjau konflik antara Israel dan Hammas, inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS, serta harga minyak bumi dan komoditas. 

Proyeksi pasar di kuartal IV

ilustrasi candlestick (pexels.com/Alesia Kozik)

Pada kuartal keempat 2023, MASI memproyeksikan pasar masih memiliki ruang bertumbuh, berdasarkan data historis di periode tersebut setiap tahun. Khususnya, karena adanya momen window dressing alias waktu saat investor memoles portofolio supaya laporan keuangannya ‘lebih cantik’.

“Sepanjang Oktober dan Desember dalam 10 tahun terakhir, IHSG rata-rata mencetak return 2,1 persen dan 2,6 persen,” kata Martha.

Pada umumnya, aksi tersebut dilaksanakan melalui pembelian efek dengan lebih agresif. Yang pada akhirnya diharap mendorong pergerakan pasar menuju arah positif.

Adapun, sebelum terjadi konflik di Timur Tengah, harga minyak sudah meningkat 34 persen sejak Juni. Tapi penyebabnya lebih pada akibat gangguan suplai akibat pemangkasan produksi, sehingga Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan kenaikan harganya sudah terbatas saat ini.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil