Jakarta, FORTUNE - Saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) baru dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tujuh hari. Namun, karena harganya amblas, BEI memutuskan melakukan suspensi perdagangan mulai Senin (26/2).
Berdasarkan data Google Finance, saham BAIK telah merosot 51,90 persen ke level Rp101 per saham, dari Rp210 per saham pada hari debutnya pada 15 Februari 2024.
Bahkan, jika dibandingkan dengan harga final penawaran umum yang berada di level Rp278 per saham, penurunan harga saham BAIK semakin dalam, yaitu sebesar 63,66 persen.
Lalu, bukan hanya saham, suspensi itu juga berlaku untuk Waran Seri I dari Bersama Mencapai Puncak.
"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham dan waran seri I PT Bersama Mencapai Puncak Tbk. (BAIK & BAIK-W) pada perdagangan tanggal 26 Februari 2024," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari.
BEI menetapkan suspensi saham untuk perdagangan di pasar reguler dan pasar tunai. Sementara itu, suspensi untuk perdagangan Waran Seri I berlaku untuk seluruh pasar.
Langkah tersebut bertujuan memberi waktu kepada pelaku pasar untuk meninjau dan mempertimbangkan secara matang keputusan investasinya di saham dan waran BAIK dan BAIK-W.
IPO Ayam Goreng Nelongso dan rencana penggunaan dananya
Sebelumnya, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk menawarkan saham sebanyak 225,00 juta saham iasa dengan nilai nominal Rp50 per saham. Dus, IPO emiten Ayam Goreng Nelongso itu bernilai Rp62,55 miliar.
Adapun, perseroan akan menggunakan dana IPO untuk kebutuhan berikut ini:
- 3,30 persen untuk membeli mesin dan kendaraan operasional guna menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal, dengan detail:
- 44 persen untuk pembelian mesin cold storage berkapasitas 20 ton dan satu unit mesin air blast compressor twostage.
- 56 persen untuk pembelian satu mobil truk Traga, satu mobil Suzuki Carry, lima kendaraan roda dua, dan satu mobil karoseri pendingin.
- 9,64 persen untuk perpanjangan sewa outlet lama demi mendukung ekspansi bisnis perseroan, mencakup jumlah 18 outlet lama dengan total nilai sewa Rp5,6 miliar.
- 21,37 persen untuk renovasi outlet, gudang dan kantor, serta sistem otomatisasi demi mendukung bisnis perseroan untuk menyimpan persediaan bahan baku yang lebih besar.
- Jumlah outlet yang akan direnovasi termasuk: 23 outlet yang termasuk 18 gerai yang akan diperpanjang dan satu gudang. 19 di antara outlet itu adalh milik perseroan, sedangkan empat lainnya outlet kemitraan.
- 65,69 persen untuk biaya operasional, termasuk untuk pembelian bahan baku dan biaya pengembangan produk, pemasaran, dan branding.