BCA Sekuritas Pangkas Target IHSG Jadi 7.200–7.300

Sejumlah faktor mempengaruhi penurunan proyeksi.

BCA Sekuritas Pangkas Target IHSG Jadi 7.200–7.300
Ilustrasi laju IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Proyeksi IHSG 2024: 7.200-7.300, turun dari estimasi sebelumnya
  • Faktor penurunan proyeksi IHSG: kurangnya faktor kebijakan fiskal, inflasi rendah, kenaikan PDB minim, ketidakjelasan investasi asing
  • Potensi sektor saham di semester kedua 2024: ritel, peternakan, batu bara, transportasi, dan kesehatan

Jakarta, FORTUNE - BCA Sekuritas memproyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) mencapai level 7.200–7.300 sepanjang 2024, menurun dari estimasi sebelumnya, 7.600–7.700.

Pandangan terbaru itu relatif bersifat netral ke bearish. Mengapa demikian?

Head of Research BCA Sekuritas, Andre Benas menjelaskan, itu karena sejumlah faktor, yang meliputi: kurangnya faktor kebijakan fiskal di Indonesia, inflasi yang masih cukup rendah, kenaikan PDB yang minim, hingga ketidakjelasan terkait investasi asing (foreign direct investment). 

Dari segi pertumbuhan EPS (earning per share) selama 2024 pun, Indonesia hanya membukukan kurang dari 4 persen, seperti Thailand. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia (12 persen), Jepang (13 persen), Taiwan (18 persen), dan Korea (54 persen). 

Ditambah lagi, dalam tiga tahun terakhir, saham-saham perbankan sudah naik secara signifikan, sehingga peluang penguatannya mulai terdeselerasi pada 2024. "Jadi mestinya upside untuk IHSG di 2024 sudah tak terlalu banyak," kata Andre kepada pers, dikutip Selasa (16/7).

Skenario yang berbeda bisa saja terjadi dengan syarat. Pertama, jika ke depannya NPL para emiten perbankan menjadi nihil. Kemudian, pemerintahan baru di bawah pimpinan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming menerapkan kebijakan ekonomi makro setelah pelantikan pada Oktober nanti. Hal itu dinilai bisa menjadi katalis positif bagi pasar.

Adapun, pada semester kedua 2024 ini, BCA Sekuritas menyoroti saham-saham dari sektor ritel, peternakan, batu bara, transportasi, dan kesehatan.

Andre menilai, sektor ritel masih tergolong positif karena katalis dari daya beli kelompok menengah ke atas.

Sementara untuk sektor ritel, katalisnya datang dari harga bahan baku, seperti bijih kedelai, yang menurun. Regulasinya pun dianggap sudah cukup baik untuk para pemain.

Sektor lain seperti batu bara didukung oleh permintaan atas batu bara dari pembangkit listrik sehingga masih relatif bagus. Transportasi, seperti emiten kapal tongkang dan taksi, juga masih memiliki prospek yang baik. 

Terakhir, sektor kesehatan berpeluang tumbuh positif. Itu karena katalis dari kenaikan premi asuransi yang cukup signifikan, sehingga bisa mendorong para nasabah akan lebih sering menggunakannya. Misal, untuk cek kesehatan rutin. Terutama setelah Covid-19, yang membuat masyarakat lebih sadar akan kondisi kesehatan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil