Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan hingga akhir Mei 2024 masih ada 37 calon emiten mengantre untuk mencatatkan saham secara perdana.
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dari total calon emiten itu ada 24 yang merupakan perusahaan dengan aset skala menengah (Rp50 miliar–Rp250 miliar), delapan perusahaan beraset skala besar (di atas Rp250 miliar), dan 5 perusahaan aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar).
Mayoritas perusahaan berasal dari sektor consumer non-cyclicals (24,3 persen), lalu disusul dengan sektor perindustrian (16,2 persen), dan sektor consumer cyclicals (13,5 persen).
Secara mendetail, Nyoman melaporkan sektor-sektor para calon emiten per akhir Mei beserta jumlahnya.
- 9 calon emiten dari sektor consumer non-cyclicals.
- 6 calon emiten dari sektor perindustrian.
- 5 calon emiten dari sektor consumer cyclicals.
- 4 calon emiten dari sektor teknologi.
- 3 calon emiten dari sektor properti dan real estate.
- 3 calon emiten dari sektor kesehatan.
- 2 calon emiten dari sektor energi.
- 2 calon emiten dari sektor basic materials.
- 1 calon emiten dari sektor transportasi dan logistik.
- 1 calon emiten dari sektor infrastruktur.
- 1 calon emiten dari sektor keuangan.
Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI, Teuku Fahmi Ariandar, mengatakan 73 persen calon emiten pada antrean akan masuk ke Papan Pengembangan, kemudian 16 persen ke Papan Utama, dan sisanya ke Papan Akselerasi.
“Namun, hasil akhirnya akan sangat bergantung dari evaluasi final kami,” katanya kepada pers (3/6).
Hingga 31 Mei 2024, telah ada 24 emiten yang melakukan pencatatan di BEI. Total dana yang mereka himpun mencapai Rp3,88 triliun.
Antrean pencatatan obligasi dan aksi rights issue
Selain itu, ada puluhan emiten yang menunggu giliran untuk menerbitkan surat utang.
Per 31 Mei 2024, ada 40 emisi dari 32 penerbit EBUS, yang terbagi ke dalam berbagai sektor. Berikut ini perinciannya:
- 14 perusahaan dari sektor keuangan.
- 6 perusahaan dari sektor infrastruktur.
- 3 perusahaan dari sektor basic materials.
- 2 perusahaan dari sektor consumer cyclicals.
- 2 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals.
- 2 perusahaan dari sektor energi.
- 1 perusahaan dari sektor perindustrian.
- 1 perusahaan dari sektor properti dan real estate.
- 1 perusahaan dari sektor teknologi.
Sejak awal tahun hingga 31 Mei, 28 penerbit EBUS telah menerbitkan 41 emisi dengan total dana terhimpun Rp42,8 triliun.
Sementara itu, BEI juga mencatatkan telah ada 10 emiten yang menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp30,71 triliun pada periode serupa.
Saat ini, ada 24 emiten lagi yang mengantre untuk melakukan rights issue, dengan perincian sebagai berikut:
- 8 emiten dari sektor consumer cyclicals.
- 5 emiten dari sektor keuangan.
- 4 emiten dari sektor consumer non-cyclicals.
- 4 emiten dari sektor energi.
- 1 emiten dari sektor basic materials.
- 1 emiten dari sektor infrastruktur.
- 1 emiten dari sektor transportasi dan logistik.