BEI Perluas Saham yang Diperdagangkan Saat Prapembukaan, Berlaku 9 Des

Saat ini, hanya saham LQ45 masuk daftar tersebut.

BEI Perluas Saham yang Diperdagangkan Saat Prapembukaan, Berlaku 9 Des
ilustrasi screening saham (unsplash/jakub zerdzicki)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • BEI akan menambah daftar saham yang dapat ditransaksikan di fase prapembukaan per 9 Desember 2024.
  • Perluasan daftar saham untuk media price discovery terhadap informasi pasar sebelum perdagangan.
  • BEI juga akan mengatur periode non-cancellation agar pelaku pasar tak dapat membatalkan atau mengubah open order.

Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menambah daftar saham yang dapat ditransaksikan di fase prapembukaan (pra-opening) per 9 Desember 2024. 

Adapun, saat ini, hanya saham-saham di indeks LQ45 yang bisa diperdagangkan pada sesi prapembukaan. Setelah implementasi kebijakan baru, saham-saham di Papan Utama, Papan Pengembangan, dan Papan Ekonomi Baru akan masuk ke dalam lis tersebut.

Mengapa bursa memilih saham-saham di tiga papan itu? "Karena ketiga papan itu merupakan papan yang sangat aktif ditransaksikan oleh investor dan berkontribusi terhadap 93 persen frekuensi transaksi, khususnya di sesi I," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB), Irvan Susandy dalam keterangan kepada pers, Senin (12/2).

Perluasan daftar saham itu akan menjadi media price discovery terhadap informasi yang beredar di pasar sebelum perdagangan atas saham-saham di luar LQ45. Dus, hal tersebut akan bermanfaat terhadap distribusi kapasitas pesanan yang masuk ke dalam sistem JATS atau sistem perdagangan bursa pada momen menjelang awal sesi perdagangan I. 

"Sehingga investor dapat bertransaksi di harga terbaik yang telah menggambarkan seluruh informasi yang ada sejak sesi I perdagangan," kata Irvan lagi.

Periode non-cancellation

Selain memperluas daftar saham yang dapat ditransaksikan pada masa prapembukaan perdagangan, BEI juga akan mengatur periode non-cancellation agar pelaku pasar tak dapat membatalkan atau mengubah open order. Namun, mereka tetap bisa memasukkan pesanan baru (entry order).

Irvan mengatakan, itu dilakukan berdasarkan hasil kajian atas praktik di bursa global itu. Lebih dari itu, setelah bursa meninjau data perdagangan, yang menunjukkan adanya kenaikan aktivitas pembatalan di menit menjelang akhir sesi prapembukaan dan prapenutupan.

"Ini menunjukan terdapat perilaku dari investor untuk melakukan pembentukan harga yang berpotensi menjadi tidak wajar," jelasnya.

Tujuan dari pengaturan periode itu, meliputi: meminimalisasi terjadinya pembentukan harga yang tidak wajar, menjaga stabilitas pembentukan harga pada sesi prapembukaan dan prapenutupan, serta meminimalisasi potensi terjadinya spoofing pada akhir kedua sesi itu.

Related Topics

Bursa Efek Indonesia

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 02 December 2024
15 Bank Bangkrut di 2024, LPS Bayarkan Klaim Simpanan Rp735 Miliar
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 02 December 2024
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 02 December 2024
Harga Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) Hari Ini, 02 December 2024
Apindo Khawatirkan Timbul Arus PHK Usai UMP 2025 Naik 6,5 Persen