Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan merilis produk Derivatif baru, Single Stock Futures (SSF) atau Kontrak Berjangka Saham (KBS) pada April atau Mei 2024. Itu mundur dari target awal peluncurannya, yakni kuartal I 2024.
Menurut Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI, Firza Rizqi Putra, aturan mengenai perdagangan SSF masih dalam tahap finalisasi saat ini. Oleh karena itu, peluncurannya diperkirakan baru akan dilakukan satu hingga dua bulan setelah 25 Maret 2024.
"Kami akan siapkan sistem dan aturannya pada 25 Maret 2024 dan rilis kurang lebih pada April atau Mei," kata Firza (15/3).
Untuk saat ini sendiri, ada 16 Anggota Bursa (AB) dalam pipeline BEI. 6 di antaranya dalam proses onboarding, sedangkan 10 AB terdaftar dalam pipeline pengembangan.
Firza berujar, "Harapannya, saat sudah menerbitkan aturannya, kami bisa proses on-boarding dari Anggota Bursa dan juga perkenalkan ke AB dan investor."
Selama proses onboarding, BEI akan menyiapkan para AB dari sisi internalisasi karyawan hingga kesiapan sistem, administrasi, dan SOP (Standar Operasional Prosedur). Apabila per 25 Maret sudah ada AB yang siap, maka BEI akan mengikutsertakannya dalam sesi roadshow sebagai upaya edukasi.
"Kami [akan] melakukan seminar, sosialisasi, roadshow ke beberapa daerah dengan profil advanced investor untuk simulasi perdagangan bersama AB [sebagai salah satu upaya pendalaman pasar]," jelasnya.
Mengacu pada Indeks LQ45
SSF sendiri adalah produk investasi derivatif yang akan memungkinkan dua pihak mentransaksikan produk underlying saham berlandaskan harga yang sudah disetujui dengan periode kontrak tertentu. Produk SSF sendiri akan menggunakan indeks LQ45 sebagai underlying.
"Untuk SSF, semua ada standardisasinya, akan ada SK [Surat Keputusan Direksi], jadi kami akan keluarkan saham-sahamnya secara bertahap," jelas Firza.
Di tahap awal, BEI akan merilis 15 seri produk SSF dari 5 underlying saham LQ45, yakni:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
- PT Astra International Tbk (ASII).
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Seri pertama itu akan hadir dengan tiga masa kontrak, meliputi: satu bulan, dua bulan, dan tiga bulan.