BI Diprediksi Pangkas Subung Pekan Ini, IHSG Berpotensi Naik

Namun, waspada akan risiko sell on news.

BI Diprediksi Pangkas Subung Pekan Ini, IHSG Berpotensi Naik
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG dibayangi risiko aksi jual di tengah penantian hasil RDG BI
  • Antisipasi pemangkasan The Fed Rate dorong penguatan nilai tukar Rupiah
  • Indeks Harga Properti tumbuh lebih lambat, potensi akselerasi penjualan properti di paruh kedua 2024

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) dibayangi risiko aksi jual di tengah penantian pasar atas hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan pun memperingatkan agar investor mewaspadai potensi ​​sell-on-news selama beberapa hari ke depan. Khususnya saat pengumuman hasil RDG pada Rabu (21/8) pekan ini.

"Secara teknikal, Stochastic RSI berada di overbought area dengan movers utama adalah mayoritas saham bank berkapitalisasi besar," jelas Valdy dalam riset hariannya.

Lebih lanjut, antisipasi pemangkasan The Fed Rate mendorong berlanjutnya penguatan nilai tukar Rupiah ke Rp15.545 per dolar Amerika Serikat atau AS (-0,89 persen) pada Senin (19/8) sore. Dari dalam negeri, pasar mengharapkan dovish tone dari BI pasca RDG di Rabu (21/8) pekan ini. Bahkan, spekulasi pemangkasan suku bunga acuan BI sebesar 25 bps dalam RDG tersebut mulai mencuat.

Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), Rully Wisnubroto memprediksi BI akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 persen atau 25 basis poin pada RDG pekan ini, mendahului The Fed. Salah satu pendorongnya, "karena nilai tukar rupiah mulai stabil".

Ia pun memperkirakan BI akan melakukan penurunan suku bunga setidaknya dua kali lagi setelah itu.

Masih dari domestik, Indeks Harga Properti di Indonesia tumbuh sedikit lebih lambat di 1,76 persen (YoY) pada kuartal II 2024, dibandingkan dengan 1,89 persen (YoY) pada kuartal I 2024. Kondisi tersebut relatif lebih lambat dari rata-rata pertumbuhan tahun 2023.

"Sisi positif dari kondisi tersebut adalah potensi akselerasi penjualan properti di paruh kedua 2024, khususnya kuartal IV 2024 sejalan dengan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter BI di periode tersebut," jelas Valdy.

Adapun, saham-saham pilihan Phintraco Sekuritas pada Selasa (20/8) meliputi GGRM, HMSP, WIIM, INTP, ARTO, dan BBYB.

Kemarin, IHSG menguat 0,47 persen di level 7.466,83 pada akhir perdagangan 19 Agustus 2024. IHSG berkonsolidasi di atas 7.391 sebagai support minor, yang mana penembusan di bawahnya akan membuka peluang meneruskan koreksi menuju 7.329–7.361.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengestimasikan IHSG melanjutkan tren naik menuju 7.489 bahkan 7.590 jika masih berada di atas 7.391.

Level support IHSG berada di 7.329, 7.230, dan 7.103, sementara level resistennya di 7.489, 7.590, dan 7.654. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Daftar 10 Saham Sektor Kesehatan di BEI dan Kinerjanya, Cek!
Tarif LRT, MRT & TransJakarta Gratis saat Malam Tahun Baru
Daftar Biaya Ganti Kartu Debit BCA Terbaru, Naik Mulai 2025
Apa itu Overbought dan Oversold dalam Saham? Ini Definisinya
Kurs Rupiah ke Dolar Hari Ini 27 Desember 2024: Melemah 40 Poin
6 Kriteria UMKM Terbaru Menurut Peraturan, Wajib Diketahui