BI Jaga Suku Bunga, IHSG Diproyeksi Kembali Hijau

Kemarin, IHSG ditutup di zona merah.

BI Jaga Suku Bunga, IHSG Diproyeksi Kembali Hijau
Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi menguat, Kamis (22/2), setelah ditutup melemah 0,05 persen di level 7.349,02 kemarin (21/2) sore.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, IHSG membentuk candle dragonfly doji pada hari Rabu, yang menandakan peluang melanjutkan penguatan menuju resisten fraktal 7.403.

"IHSG adakan mengonfirmasi pembentukan wave (v) jika menembus ke atas 7.403 dan diperkirakan akan menguat ke 7.503 sebagai target terdekat," jelas Ivan melalui riset harian.

Ia memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 7.315 dan resisten di 7.395. Dengan level supportlain di 7.200, 7.099, dan 7.021. Sementara resistennya di 7.403, 7.503, dan 7.606. Indikator MACD menandakan momentum bullish.

Saham-saham pilihan Ivan hari ini, terdiri dari: ARTO, BBCA, ICBP, ITMG, dan MDKA.

Lebih lanjut, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memprediksi IHSG melaju di rentang support 7.270, pivot 7.330, dan resisten 7.380. Saham-saham yang ia soroti hari ini, yakni: MAPI, MYOR, MIKA, MBMA, dan ISAT.

Valdy menyebut, IHSG ditutup flat pada level 7.349 pada Rabu (21/2). Secara teknikal, terbentuk lower shadow yang panjang serta masih terbentuk positive slope pada MACD. "Dengan demikian, IHSG masih berpotensi menguji resisten 7.380 di Kamis (22/2)," katanya dalam riset.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada level 6.00 persen atau berada pada level yang sama selama 4 bulan terakhir. Hal tersebut masih sejalan dengan konsensus yang memperkirakan bahwa BI akan tetap mempertahankan suku bunga pada level 6.00 persen.

Selanjutnya, para investor cenderung menanti data pertumbuhan M2 money supply yang akan rilis di Indonesia pada Jumat (23/2). Apabila terjadi perlambatan pertumbuhan M2 money supply pada Januari 2024, maka itu berpotensi meningkatkan keyakinan pasar terhadap tren penurunan inflasi, sehingga BI masih memiliki ruang untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya ke depan.

Di sisi lain, Associate Director of Research and Investment, Maximilianus Nico Demus memproyeksi IHSG melemah terbatas dengan support dan resisten di 7.270-7.370. Saham-saham pilihannya adalah BIRD, IMAS, dan EXCL.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi