Biden 'Resign' Jadi Calon Presiden, Bagaimana Dampak ke IHSG?

IHSG terus menguat sepanjang Senin (22/7).

Biden 'Resign' Jadi Calon Presiden, Bagaimana Dampak ke IHSG?
ANTARA FOTO/Galih Pradipta (deleted)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Keputusan Joe Biden undur diri sebagai kandidat Presiden AS mempengaruhi laju IHSG
  • IHSG menguat 0,16% meski pasar regional Asia melemah merespons keputusan Biden
  • Pelaku pasar juga memperhatikan dampak gangguan pemadaman teknologi informatika global dan kebijakan bank sentral Cina

Jakarta, FORTUNE - Keputusan Joe Biden undur diri sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu sentimen yang mewarnai laju Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg), Senin (22/7).

Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat, secara jangka pendek, langkah itu menambah ketidakpastian politik yang lebih besar ke pasar. Dus, pelaku pasar di sejumlah negara pun merespons dengan kurang baik. Misalnya, bursa regional Asia yang sempat bergerak melemah.

"Ini suatu konteks politik yang tidak biasa," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, Senin, selepas perdagangan sesi I.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih pun menilai, jelang Pemilu AS pada November 2024, ketidakpastian mulai menciptakan ketidakpastian bagi pelaku pasar. Ditambah lagi, dengan adanya keputusan Biden.

Ia berujar, "Dukungan Biden selanjutnya mengacu pada wakil presidennya, yaitu Kamala Harris, untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat selanjutnya."

Head of Investment Information Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), Martha Christina menyebut, hal itu memang mengakibatkan perubahan peta persaingan dalam Pemilu AS mendatang. Kendati demikian, secara konsensus pasar, Trump masih lebih dijagokan oleh para pelaku pasar setempat.

"Ini masih belum banyak mengubah peta. Kita perlu lihat update-update lagi, sejauh mana dari Partai Demokrat, mungkin ada strategi-strateginya supaya Kamala Harris bisa menyaingi popularitas dari Donald Trump," jelasnya dalam Stockversation MASI.

Di tengah sentimen itu, IHSG justru menguat 0,16 persen ke level 7.306 sepanjang sesi itu. Pada Senin sore pukul 15.58 WIB, kenaikan IHSG mencapai 0,42 persen ke level 7.325,22. 

Analis Teknikal BRI Danareksa Sekuritas, Reyhan Pratama menjelaskan, secara tren IHSG sudah mulai bullish, setelah mengalami penurunan signifikan. Menurutnya, IHSG berpeluang penguatan lanjutan menuju resisten 7.374. "Dengan catatan, selama IHSG masih bertahan di atas area support, yakni 7.207," katanya dalam Stockversation.

Phintraco Sekuritas menambahkan, ada penyempitan positive slope pada indikator MACD, tapi indikator Stochastic RSI mengalami golden cross sehingga menandakan potensi penguatan.

Menurut Tim Riset Phintraco Sekuritas, IHSG bisa melanjutkan penguatan ke 7.350 asalkan bisa bertahan di atas 7.300. "Namun, jika IHSG tidak mampu bertahan di atas level 7.300, maka berpotensi melemah menuju 7.275 pada sesi II, Senin (22/7)," jelasnya.

Katalis laju IHSG

Selain sentimen dari langkah Biden, pelaku pasar di Asia juga memperhatikan dampak dari gangguan pemadaman teknologi informatika global pada akhir pekan lalu, serta kebijakan bank sentral Cina yang memangkas suku bunga pinjaman guna menyokong pemulihan ekonomi yang masih lambat.

"Bank Sentral Tiongkok memangkas suku bunga pinjaman utama satu tahun dan lima tahun ke rekor terendah masing-masing 3,35 persen dan 3,85 persen," jelas Nico.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia menyampaikan, tingkat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas pada Juni 2024 tumbuh lebih tinggi. Posisi uang beredar pada Juni 2024 tercatat sebesar Rp9.026,2 triliun atau tumbuh sebesar 7,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,6 persen (yoy). Itu karena perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.

Penyaluran kredit pada Juni 2024 tumbuh sebesar 11,5 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,4 persen (yoy). "Hal itu menggambarkan, pergerakan likuiditas di sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri terus membaik. Sehingga ini memberikan peluang peningkatan likuiditas domestik di perbankan, maupun inflow di pasar modal," kata Nico lagi.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN