Jakarta, FORTUNE - PT BNI Sekuritas menargetkan pertumbuhan jumlah nasabah 1 juta. Salah satunya, dengan menggelar lomba trading BION Cuanpionship yang ke-2 pada 2023. Berbagai upaya lain juga dilakukan.
Menurut Direktur Utama BNI Sekuritas, Agung Prabowo, perusahaan juga akan berkolaborasi dengan induk usaha, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk guna mendukung pertumbuhan nasabahnya. Adapun, per kuartal I 2023, nasabah ritel BNI Sekuritas telah bertumbuh 10.000. Total nasabah BNI Sekuritas saat ini berjumlah lebih dari 200.000.
"Dari sisi jumlah nasabah, yang ingin kami raih, aspirasi kami itu di atas 1 juta entunya di sini ada shareholder perusahaan kami, BNI, yang jumlah nasabahnya besar," ujarnya, Rabu (31/5).
Berdasarkan kompetisi BIONS Cuanpionship ke-1 tahun lalu, BNI Sekuritas mencatat ada 1.500 nasabah yang terlibat. Rata-rata nilai transaksi per nasabah pun naik 99,7 persen.
Di kompetisi kedua, BNI Sekuritas menargetkan setidaknya 4.000 nasabah akan terlibat, selaras dengan ekspektasi pertumbuhan nasabah baru tahun ini. Kompetisi akan berlangsung selama enam bulan.
Dari segi transaksi ekuitas, perusahaan membidik kenaikan lebih dari 100 persen. Sayangnya, ia enggan memperinci target transaksi ekuitas yang ingin diraih dalam kompetisi tersebut. Adapun, sampai April 2023, jumlah nilai transaksi BNI Sekuritas adalah Rp5,22 triliun.
Amankan suplai dari segi IPO
Sebagai upaya mendukung kompetisi trading kedua, BNI Sekuritas juga memastikan ketersediaan suplai saham dan obligasi yang bisa dibeli di platform BIONS. Menurut Agung, sepanjang 2023 ada emiten dari berbagai sektor yang masuk pipeline IPO BNI Sekuritas seperti properti, transportasi, dan ritel. Emiten-emiten itu rata-rata memiliki aset di atas US$200 juta.
"Kalau dari segi ukuran, untuk tahun ini [total IPO] bisa sekitar US$2 miliar sampai dengan US$3 miliar," kata Agung di Main Hall BEI.
Berdasarkan data BEI per 26 Mei 2023, ada 43 perusahaan di pipeline IPO. Menurut Direktur Penilaian Peruahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, ada 4 perusahaan dengan aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar), 26 perusahaan dengan aset skala menengah (Rp50 milir sampai dengan Rp250 miliar), dan 13 perusahaan dengan aset skala besar (di atas Rp250 miliar).