Bidik Pendapatan 2024 Rp27 T, Ini Taktik Delta Dunia (DOID)

Delta Dunia Group siapkan capex hingga US$190 juta.

Bidik Pendapatan 2024 Rp27 T, Ini Taktik Delta Dunia (DOID)
DOID. (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Delta Dunia Group menganggarkan belanja modal sekitar US$150 juta–US$190 juta (sekitar Rp2,40 triliun--Rp2,90 triliun) sepanjang 2024 untuk ekspansi dan perawatan aset.
  • DOID membidik pendapatan sekitar US$1,57 miliar sampai dengan US$1,72 miliar pada 2024, lebih rendah dari realisasi pendapatan perseroan pada 2023.
  • DOID menargetkan overburden 580 juta sampai dengan 630 juta BCM dan produksi batu bara sekitar 75 juta sampai dengan 80 juta ton pada tahun 2024.

Jakarta, FORTUNE - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) atau Delta Dunia Group menganggarkan belanja modal sekitar US$150 juta–US$190 juta (sekitar Rp2,40 triliun--Rp2,90 triliun) sepanjang 2024 demi keperluan ekspansi.

Sekitar separuhnya akan perseroan gunakan untuk ekspansi terkait dengan situs salah satu pelanggannya, PT Indonesia Pratama, yang merupakan anak usaha dari PT Bayan Resources Tbk (BYAN). 

"Kurang lebih setengah dari angka belanja modal itu untuk ramp up [ekspansi]. Ini penting, karena site Bayan adalah salah satu yang terbesar dan [sifatnya] long cost production site, salah satu yang profitabilitasnya sangat baik," kata Direktur Delta Dunia Group Dian Andyasuri kepada pers di Jakarta, dikutip Rabu (20/3).

Namun, karena masih dalam tahap ramp up, Dian belum bisa memperinci proyeksi peningkatan volume overburden dari hasil ekspansi itu.

Selain ekspansi demi mendorong pertumbuhan, belanja modal juga akan DOID gunakan untuk kebutuhan perawatan aset (maintenance Capex) di Indonesia dan Australia. Adapun, sejak dua tahun lalu, DOID memang sudah resmi memperluas pasar ke Negeri Kangguru.

Pendanaan akan berasal dari kas internal, fasilitas kredit dari lembaga keuangan, hingga penerbitan obligasi. 

Target kinerja Delta Dunia Group di 2024

Dengan estimasi belanja modal itu, DOID membidik pendapatan sekitar US$1,57 miliar sampai dengan US$1,72 miliar pada 2024. Angka itu relatif lebih rendah dari realisasi pendapatan perseroan pada 2023, yakni US$1,83 miliar.

Target EBITDA DOID sendiri berkisar di antara US$350 juta sampai dengan US$400 juga, yang juga di bawah capaian pada 2023: US$412 juta.

Lagipula, walau target tahun ini berada di bawah realisasi tahun lalu, Dian tetap optimistis dapat melampauinya. "Karena setiap tahun, realisasi kami selalu melebihi guidance," katanya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi proyeksi itu adalah potensi penurunan harga batu bara di tahun ini. Untuk menyiasati hal itu, DOID akan menerapkan dua strategi, yakni: mengelola komponen biaya dan memperpanjang umur aset peralatan.

Di taktik pertama, perseroan akan melanjutkan rangkaian inisiatif strategis tahun lalu di bidang SDM, efisiensi berbasis analitik, hingga mengelola biaya. "Kami pun akan menambah umur peralatan tanpa mengurangi kemampuan produksinya sehingga bisa mengelola pembiayaan yang relevan," jelas Dian.

Dari segi operasional, DOID menargetkan overburden 580 juta sampai dengan 630 juta BCM pada 2024. Pada 2023, perseroan meraih overburden 621 juta BCM.

Untuk produksinya, DOID membidik sekitar 75 juta sampai dengan 80 juta ton batu bara pada 2024, di bawah realisasi produksi pada 2023 yang mencapai 85 juta ton.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024