Jakarta, FORTUNE - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli Tiket Group akhirnya menetapkan harga final sebesar Rp450 per saham untuk sesi penawaran umum yang akan dimulai pada Rabu (2/11) sampai dengan Jumat (4/11).
Di hari terakhir periode penawaran umum, rangkaian aksi IPO Blibli juga akan memasuki tanggal penjatahan. Lalu berlanjut ke distribusi saham secara elektronik pada 7 November 2022 dan waktu pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2022.
Adapun, perseroan melepas 17,77 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp250 per saham; itu setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Itu berarti, secara keseluruhan, nilai saham yang Blibli Tiket Group tawarkan dalam aksi IPO berjumlah Rp7,9 triliun.
Sebelumnya, di periode penawaran awal, Blibli Tiket Group menjajakan saham di rentang harga Rp410 sampai dengan Rp460 per lembar.
Susunan modal saham Blibli setelah IPO
Setelah aksi IPO Blibli Tiket Group rampung, secara otomatis 15 persen saham dikuasai oleh publik. Itu turut memengaruhi persentase kepemilikan saham bagi investor pra-IPO. Berikut perincian perubahan pada beberapa pemegang saham existing:
- PT Global Investama Andalan: dari 98,46% menjadi 83,69 persen.
- Kusumo Martanto: dari 0,042 persen menjadi 0,035 persen.
- Honky Harjo: dari 0,034 persen menjadi 0,029 persen.
- Lain-lain: dari 1,45 persen menjadi 1,23 persen.
Sebagai catatan, lain-lain meliputi 163 pihak dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5 persen.
Selain itu, perseroan juga mengalokasikan 53,04 juta saham–atau 0,30 persen saham yang ditawarkan saat IPO–khusus program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) pada harga penawaran.
Lebih lanjut, ada pula pelaksanaan MESOP (Management and Employee Stock Option Plan). Lewat program itu, Blibli Tiket Group menempatkan hak opsi kepada karyawan dan manajemen yang bisa dilaksanakan maksimal 3,66 miliar saham atau 2,99 persen. Adapun, perseroan dapat memberi hak opsi dalam MESOP hingga 20 Desember 2024.
Jumlah saham yang Blibli
Seiring dengan pencatatan 17,77 miliar lembar saham baru di bursa dalam rangka IPO, Blibli juga akan membukukan semua saham sebelum IPO yang berjumlah 100,70 miliar saham biasa atas nama.
“Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan di BEI adalah 118,47 miliar saham biasa atas nama atau 100 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dan pelaksanaan ESA,” jelas Manajemen dalam prospektus, dikutp Selasa (1/11).
Ditambah dengan saham dalam program ESOP, maka saham BELI yang akan dicatat di pasar modal Indonesia maksimal akan berjumlah 122,13 miliar saham biasa atas nama setelah IPO, ESA, dan MESOP.